JAKARTA, KOMPAS.com - Bus memiliki kebiasaan yang berbeda saat sedang mengisi bahan bakar dibanding kendaraan pada umumnya. Jika mobil harus mematikan mesinnya saat isi bbm, sebagian besar bus membiarkan mesinnya menyala.
Tetapi ada alasannya kenapa bus jarang mematikan mesin saat sedang mengisi solar. Penyebabnya adalah demi kenyamanan penumpang selama menunggu tangki solar bus penuh.
Kurnia Lesani Adnan, Direktur Utama PO SAN, mengatakan, mesin bus tetap dinyalakan selama isi solar karena di kabin bus ada orang. Mengingat mesin bus terhubung dengan AC, jika mesin mati, maka AC juga mati.
Selain itu, bagi yang akan pergi ke luar kota dan melalui Ruas Tol Jakarta-Cikampek, siap-siap ada penumpukan kendaraan di jalan. Hal ini disebabkan salah satu lajur baik ke arah Jakarta maupun Cikampek akan diperbaiki.
Jasamarga Transjawa Tollroad Regional Division (JTTRD) bersama PT Jasamarga Tollroad Maintenance (JMTM), service provider pemeliharaan jalan lakukan pekerjaan rekonstruksi rigid pavement di km 36 dan km 32 Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Pemeliharaan jalan tol ini dalam rangka meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jalan serta upaya Jasa Marga untuk meningkatkan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Selengkapnya berikut ini 5 artikel terpopuler di kanal otomotif pada hari Sabtu (25/6/2022).
1. Alasan Kenapa Bus Jarang Mematikan Mesin Saat Mengisi Solar
"Bayangkan kalau isi solar mesinnya dimatikan, otomatis AC-nya mati juga. Jadi orang di dalam kegerahan," ucap pria yang akrab disapa Sani kepada Kompas.com, Jumat (24/6/2022).
Selain itu, waktu mengisi solar bus cenderung lebih lama daripada mobil penumpang yang tangkinya kecil. Bus punya kapasitas tangki yang besar, berkisar 200 liter sampai 400 liter.
"Kalau mengisinya saja sekitar 30 menit-45 menit, tambah lagi antrenya," kata Sani.
2. Perbaikan Jalan Tol Jakarta-Cikampek Dimulai Hari Ini, Awas Macet
Adapun rincian lokasi dan waktu pekerjaan rekonstruksi sebagai berikut:
1. Pekerjaan rekonstruksi rigid pavement km 36+205 sampai km 36+435 arah Cikampek lajur I dengan panjang penanganan 230 meter yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu (25/6/2022) pukul 10.00 WIB sampai Jumat (1/7/2022) pukul 14.00 WIB.
2. Pekerjaan rekonstruksi rigid pavement km 32+532 sampai km 32+362 arah Jakarta bahu luar dengan panjang penanganan 170 meter yang akan dilaksanakan pada hari Senin (27/6/2022) pukul 10.00 WIB sampai Minggu (3/7/2022) pukul 10.00 WIB.
Operation and Maintenance Department Head Representative Office 1 JTTRD Nouval M. Rizky menjelaskan, tidak ada penutupan akibat pekerjaan jalan.
3. Apakah Perlu Mengisi Udara pada Ban Mobil Pakai Nitrogen?
Mengisi udara pada ban memang bisa dilakukan di mana saja asal ada alatnya, yaitu kompresor udara. Tapi, banyak juga pengusaha yang menyediakan nitrogen sebagai pilihan pengisian udara pada ban.
Pasalnya, ban yang diisi dengan nitrogen dipercaya lebih nyaman dan stabil saat kendaraan digunakan. Bahkan ada yang mengatakan isi udara pada ban menggunakan gas nitrogen bisa menghemat konsumsi bahan bakar.
Namun, apakah benar seperti itu keunggulan nitrogen daripada udara biasa saat digunakan untuk mengisi udara pada ban?
4. Mitos atau Fakta, Cuci Mobil Hidrolik Bisa Merusak Kaki-kaki?
Mencuci mobil merupakan perawatan rutin untuk membuat tampilan selalu bersih dan mengkilap. Bisa dilakukan sendiri maupun membawa ke tempat cuci mobil.
Satu hal positif mencuci mobil di tempat pencucian bagian kolong diangkat sehingga area kaki-kaki bisa ikut di bersihkan. Meski begitu, tetap saja ada pro dan kontra soal anggapan cuci mobil dengan hidrolik model X bisa menyebabkan rusaknya komponen kaki-kaki.
Untuk lebih detailnya, Foreman Nissan Setiabudi Semarang Wisnu Wardhana mengatakan, bahwa kerusakan bila terlalu sering membawa mobil ke tempat pencucian hidrolik tidaklah benar.
5. Alasan Bengkel Spesialis Jual Onderdil Lebih Murah dari Bengkel Resmi
Sudah menjadi rahasia umum bahwa bengkel non-resmi menyediakan layanan servis dengan biaya yang lebih murah daripada bengkel resmi. Tapi, sudah tahukah Anda seperti apa cara mainnya?
Anggapan harga suatu barang itu mahal menjamin kualitasnya baik dan harga suatu barang murah menandakan kualitasnya buruk itu tidak tepat. Pasalnya, rumus ekonomi tidak sesederhana itu.
Mungkin saja barang yang sama dijual dengan harga berbeda di tempat lain. Contohnya ayam potong, tentunya harga di pasar tradisional dan supermarket bisa berbeda. Hal seperti ini juga berlaku di dunia otomotif.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/06/26/064329515/populer-otomotif-alasan-kenapa-bus-jarang-mematikan-mesin-saat-mengisi