JAKARTA, KOMPAS.com - Kejadian mobil mogok di tengah perlintasan kereta api kerap terjadi dan berujung fatal.
Saat melintas, kereta api tidak bisa melakukan perlambatan kecepatan secara tiba-tiba, sehingga bahaya bagi pengguna jalan untuk berada di rel ketika ada kereta melintas.
Hal seperti ini pastinya membuat orang yang berada di dalam mobil menjadi panik dan terlambat mengambil tindakan. Namun perlu diingat, yang terpenting saat mobil mogok di perlintasan kereta api adalah segera menyelamatkan diri.
Terjadi baru-baru ini di perlintasan Gang Walet, dekat Stasiun Tambun, Kabupaten Bekasi, Selasa (31/6/2022), satu unit mobil terseret kereta api jarak jauh hingga 2 kilometer dari lokasi tabrakan.
Saat mobil mogok, dua orang penumpang keluar dan menyelamatkan diri. Sementara pengemudi diduga masih berusaha menyalakan mesin mobil, walaupun sudah diperingatkan warga sekitar untuk keluar dari mobil.
Akibat kecelakaan tersebut, pengemudi mobil tewas di lokasi kejadian. Namun, belum bisa dipastikan penyebab awal dari kecelakaan tersebut.
Training Director Safety Defensive Consultin Indonesia (SDCI) Sony Susmana menjelaskan, penumpang mobil yang mogok di perlintasan kereta tidak punya banyak waktu untuk melakukan hal lain selain menyelamatkan diri.
"Segera semua penumpang tinggalkan kabin mobil saat ada tanda kereta sudah akan mendekat," ucap Sony.
Jika kondisi sekitar masih aman, baru pengemudi bisa mempergunakan waktu untuk mendorong mobil ke area yang lebih aman.
"Kalau tidak ada aba-aba kereta akan melintas, makan kendaraan bisa coba didorong," ucap Sony.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/06/21/190100015/mobil-mogok-di-pelintasan-kereta-utamakan-keselamatan-diri