UNGARAN, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 di Indonesia memang masih melanda sampai saat ini. Memasuki 2022 angka penularan Covid-19 nampak bisa dikendalikan, sehingga berangsur berkurang.
Padahal, pada 2020 sampai 2021 terdapat beberapa pembatasan pergerakan masyarakat. Sehingga, berbagai sektor industri ikut terdampak, salah satunya adalah karoseri pembuat bodi bus.
Jika dilihat dua tahun kemarin, operator bus memilih untuk menunda pengambilan pesanan bus baru dari karoseri. Jadi bus yang sudah selesai dibuat, tidak kunjung diambil karena sedang masa sulit imbas pandemi.
Akibatnya, banyak bus baru yang disimpan di karoseri dan ditinggalkan begitu saja. Namun di 2022, kondisi sudah semakin membaik, apalagi dibolehkannya mudik menjadi angin segar untuk operator bus dan juga karoseri.
Stefan Arman, Technical Director CV Laksana mengatakan, pada periode 2020 sampai 2021 memang menjadi masa sulit untuk karoseri.
"Kita sebagai partner beri promo, agar bus ini bisa keluar dari karoseri," ucap Stefan di Ungaran belum lama ini.
Stefan menjelaskan, memasuki 2022, bus yang tadinya belum diambil operator, berangsur berkurang. Bahkan diklaim tinggal 20 persen bus saja yang masih ditunda pengambilan unitnya.
"Sampai saat ini tinggal 20 persen yang masih pending, sudah berkurang banyak. PO pariwisata dari Oktober 2021 saya lihat sudah mulai naik," ucap Stefan.
Dengan adanya tren yang bagus tadi, operator sudah mulai kembali berani melakukan investasi bus baru. Bahkan bisa dilihat, menjelang lebaran 2022, banyak karoseri yang merilis bus-bus baru.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/05/30/090200515/sempat-mandek-pesanan-bus-di-karoseri-bagaimana-nasibnya-sekarang