Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Impresi Mengemudi Toyota Hilux Vs Mitsubishi Triton

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelumnya sudah dibahas soal desain eksterior, interior, mesin, serta fitur dari Toyota Hilux dan Mitsubishi Triton.

Kalau dari segi tampilan, Hilux punya tongkrongan yang simpel. Sedangkan Triton modelnya jauh lebih modern dengan desain yang mengotak ditambah bahasa Dynamic Shield di bagian depannya.

Sedangkan kalau soal mesin, di atas kertas Triton punya tenaga yang lebih besar, yakni 181 TK dan torsi 430 Nm.

Sedangkan Hilux, tenaganya cuma 147,5 TK dan torsi 400 Nm namun di rentang putaran mesin (rpm) yang lebih rendah.

Lalu bagaimana soal rasa berkendaranya?

Pertama untuk Hilux, tenaga dan torsi yang bisa diraih di rpm rendah sangat menyenangkan terutama saat dibawa ke jalan tol.

Apalagi Hilux sudah dilengkapi dengan mode berkendara Power Mode yang menahan putaran mesin lebih tinggi sehingga tenaganya bisa terasa penuh.

Selanjutnya untuk tasa berkendara ketika di jalan raya, suspensi Hilux bisa dibilang cukup nyaman.

Nyamannya suspensi Hilux tetapi tidak bisa dibandingkan dengan saudaranya yakni Fortuner. Milik Hilux tentu lebih keras mengingat fungsinya sebagai angkutan barang.

Kemudian untuk dibawa di dalam kota, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, salah satunya adalah dimensinya yang panjang. Double cabin yang diekspor dari Thailand ini punya panjang kendaraan lebih dari 5,3 meter.

Kemudian kalau dibawa ke medan off road, tinggal memutar kenop pilihan roda penggerak. Untuk di jalan raya mode H2 yang digunakan, sedangkan ketika off road, bisa diputar ke posisi H4 atau L4.

Ketika dibawa off road, wheelbase Hilux yang panjang ini sedikit menghambat. Jadi saat melewati gundukan, bagian tengah kerap mentok, untung saja ada foot step yang melindungi bagian bodi.

Selain itu, ketika memakai mode L4, ada fitur locker belakang yang bisa digunakan ketika roda alami selip. Locker akan mengirimkan tenaga yang sama ke dua roda belakang, sehingga mobil bisa keluar dari rintangan.

Sedangkan untuk Triton, Impresi berkendaranya ketika dibawa melaju di perkotaan pun tidak bisa disamakan dengan SUV semacam Pajero Sport. Dengan panjang mencapai 5 meter lebih, membawa Triton butuh ancang-ancang lebih jauh ketika bermanuver.

Terutama manuver di ruang yang sempit, seperti masuk ke dalam gang atau parkir di tempat yang terbatas.

Sementara itu, meski tergolong sebagai mobil pekerja, harus diakui Triton cukup nyaman dipakai harian. Bantingan suspensi yang tergolong empuk untuk ukuran double cabin, serta fitur-fitur yang lengkap, bisa memberikan hiburan selama berkendara.

Lantas, untuk performa off road, Triton bisa dibilang sangat mudah digunakan. Pertama, Triton dilengkapi dengan super selector 4WD yang terdiri dari empat pilihan mode roda penggerak.

Pilihannya yaitu 2H, 4H, 4HLc dan 4LLc. 2H untuk penggerak roda belakang yang bisa digunakan saat kondisi normal sehari-hari.

Mode 4H mengatur penggerak 4 roda dengan mekanisme full-time, jadi prinsipnya mirip dengan AWD dan bisa digunakan di jalan normal atau medan agak berat dengan kecepatan yang cukup tinggi.

Kalau 4HLc mengatur penggerak 4 roda namun sifatnya part-time, sehingga tidak bisa digunakan untuk kecepatan tinggi, ada pilihan mode Snow, Mud/Sand dan Gravel.

Sedangkan yang terakhir 4LLc, mode ini mengatur penggerak 4 roda namun transmisi diset ke gigi rendah (low gear) untuk memaksimalkan tenaga dan torsi mesin saat melewati jalan dengan medan yang cukup berat.

Pada mode ini, perpindahannya harus berhenti total dan posisi tuas transmisi harus ke N, mirip dengan 4HLc ada mode yang bisa dipilih, Snow, Mud/Sand, Gravel dan Rock.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/05/25/170100615/impresi-mengemudi-toyota-hilux-vs-mitsubishi-triton

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke