JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil nasional pada April 2022 atau menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443, mengalami penurunan 15,9 persen.
Data tersebut diperoleh dari perbandingan penjualan pabrik ke diler alias wholesales secara bulanan, yakni per-April yang sebesar 82.877 unit dari Maret sebanyak 98.544 unit.
Sementara penjualan ritel (dari diler ke konsumen) di periode sama turun 9,3 persen menjadi 81.615 unit. Sebelumnya, total penjualan pada Maret bisa mencapai 89.965 unit.
Namun, torehan tersebut masih lebih baik ketimbang periode yang sama di tahun sebelumnya. Saat itu, wholesales hanya mencapai 78.908 unit saja sementara penjualan ritel 79.499 unit.
Pihak asosiasi sebelumnya sudah memprediksi hal tersebut lantaran pada bulan puasa aktivitas produksi dan diler terbatas. Meski memang di awal bulan terdapat pameran otomotif Indonesia International Motor Show.
Berdasarkan hasil ini pula, terasa kebutuhan pembelian mobil baru untuk mudik yang mulai diizinkan tahun ini belum signifikan dalam membantu mendongkrak penjualan kendaraan baru.
"Indikasi penurunan penjualannya, hari kerja yang lebih pendek karena banyak libur (cuti bersama)," kata Sekertaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara.
Dalam kesempatan sama, ia juga menjelaskan pengurangan hari kerja pasti berdampak pada penjualan. Hal ini wajar dan selalu terjadi setiap tahun, di mana akan terjadi peningkatan, lalu penurunan setelahnya stabil.
“Pasti kebanyakan konsumen menghabiskan uang pada saat Lebaran atau awal Ramadhan (Maret 2022), agar pada saat Lebaran sudah memakai mobil baru. Sehabis Lebaran jeda dulu,” kata dia.
Sebelumnya, Gaikindo mencatat penjualan pada Maret 2022 berhasil mencetak rekor tertinggi selama pandemi Covid-19 dan hampir mencapai level normal.
Kala itu, wholesales meningkat sebesar 21,3 persen secara bulanan menjadi 98.524 unit. Sementara penjualan ritel melejit sampai 89.811 unit, naik 28,3 persen dari Februari 2022.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/05/18/114200115/jelang-lebaran-2022-penjualan-mobil-turun-15-persen