Potensi kecelakaan yang diakibatkan karena mengantuk bisa fatal. Bahkan, pada kondisi paling parah dapat merenggut nyawa. Oleh karena itu, penting untuk mencegah rasa kantuk tiba saat berkendara.
“Berkendara dengan jarak yang jauh sebaiknya ada yang menemani agar bisa ajak ngobrol atau mengalihkan rasa bosan. Pengemudi yang berkendara sendiri akan melakukan aktivitas yang monoton, dan itu yang buat mengantuk,” kata pakar kesehatan tidur Dr. Andreas Prasadja, RPSGT kepada Kompas.com.
Dr. Andreas menjelaskan, sebenarnya rasa kantuk sudah ada di setiap individu. Namun, begitu melakukan aktivitas monoton, rasa kantuk tersebut akan mudah muncul.
“Banyak perusahaan yang membuat topi atau alat pencegah ngantuk ketika berkendara. Entah itu cincin atau jam tangan yang bergetar begitu orang akan tertidur. Namun, itu tidak menolong dan bahaya,” kata Dr. Andreas.
Oleh karena itu, penting untuk mengajak penumpang atau orang lain saat berkendara jarak jauh. Penumpang tersebut bisa diajak untuk berbincang sesekali agar tidak mengantuk saat berkendara.
Dengan mengobrol, tubuh pengemudi mobil akan terangsang konsentrasi berkendaranya. Obrolan yang dipilih juga tetap positif supaya tidak justru memicu emosi sampai memengaruhi aktivitas mengemudi.
Tidak hanya itu, dengan mengajak penumpang lain, terutama yang bisa menyetir dapat diajak bergantian menyetir saat sedang lelah.
“Jadi kalau mudik bersama keluarga misalnya, jangan hanya suaminya saja yang nyetir. Jika anggota lain ada yang bisa mengendarai mobil bisa diajak bergantian. Tidak ada salahnya bergantian menyetir setiap dua jam atau tiga jam sekali karena tubuh harus istirahat,” ujar kata Dr. Andreas.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/04/29/074200415/cara-sederhana-tapi-efektif-usir-kantuk-pemudik-saat-menyetir-mobil