Honda Optimistis Bisa Jual 4,4 Juta Unit Motor Sepanjang 2022

JAKARTA, KOMPAS.com - Astra Honda Motor (AHM) produsen motor Honda di Indonesia optimistis dapat memenuhi target penjualan sepeda motor sebesar 4,4 juta unit sepanjang 2022.

Meski dalam tiga bulan pertama atau kuartal satu 2022 total penjualan motor Honda sebesar 951.000 unit yaitu turun 5 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Thomas Wijaya, Direktur Pemasaran AHM mengatakan, penjualan motor Honda pada tiga bulan pertama memang turun tapi secara keseluruhan pasar motor nasional masih stabil.

Dari data AISI, sepanjang Januari-Maret 2022 total pasar motor nasional sebesar 1.262.586 unit. Rinciannya Januari 443.890 unit, Februari 368.131 unit, dan Maret 450.565 unit.

Raihan itu tergolong stabil meski sebetulnya turun sedikit yaitu turun 2,4 persen dari periode yang sama tahun lalu di mana market mampu menyerap sebesar 1.293.933 unit.

"Tentu harapan kita buat kondisi pasar bisa mencapai di angka 5,4 juta dan walaupun kami tadi turun 5 persen dibandingkan dengan tahun lalu selama 3 bulan ini, dengan kita bisa bangkit di semester kedua kita harapkan kami tetap bisa memenuhi kepemilikan sepeda motor di 4,2 juta sampai 4,4 juta," kata Thomas dalam telekonferensi, Senin (25/4/2022).

"Jadi kita harapkan seiring dengan pertumbuhan pasar kita bisa memenuhi apa yang diinginkan oleh konsumen kita," katanya.

Thomas optimistis pasar terus tumbuh, ada beberapa indikator yang dipakai seperti angka penjualan saat pameran otomotif di awal tahun hingga harga komoditi.

“Cukup baik untuk pasar tahun ini karena tadi harga komoditi masih terus tinggi, boleh dikatakan cukup tinggi di beberapa area luar Pulau Jawa memang masih terus mengalami peningkatan di Sumatera, Kalimantan, dan juga di Sulawesi itu marketnya di beberapa area sudah kembali seperti di 2019 khususnya area komoditi," katanya.

"Ini menjadi suatu peluang pasar untuk kita bersama terutama di tahun 2022 untuk area-area komoditi," ungkap Thomas.

Di satu sisi, lanjutnya, pemerintah terus mendorong bergulirnya ekonomi sehingga beberapa aktivitas untuk mobilitas juga sudah dibuka secara bertahap di semua area.

"Termasuk juga menggencarkan vaksinasi booster tentunya juga membuat kesehatan dan ekonomi berjalaan beriringan, sehingga ekonominya tumbuh dan maju tetapi kesehatannya masih bisa tetap terjaga, dan pemerintah juga memberikan bantuan-bantuan untuk mendorong ekonomi," katanya.