Duet All New Avanza dan Veloz Mendominasi Penjualan Toyota

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak peluncurannya pada November 2021, Toyota All New Avanza dan Veloz langsung mendapat animo tinggi. Duet mobil bergenre Low Multi Purpose Vehicle (LMPV) itu langsung mendongkrak penjualan Toyota pada Kurtal I 2022.

Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan, untuk All New Avanza dan Veloz sampai saat ini performanya sangat baik. Bahkan penjualannya mengalami peningkatan signifkan dibanding periode yang sama pada 2021.

"Avanza dan Veloz terutama pada tahun ini angkanya (penjualan) sudah tembus di atas 23.000 unit. Dibanding periode yang sama tahun lalu, sudah meningkat kira-kira 92 persen, jadi cukup baik sekali," ujar Anton kepada media saat acara virtual Ngabuburit bersama Toyota, Kamis (14/4/2022).

Selain itu, penerimaan yang cukup baik juga membuat pangsa pasar Avanza dan Veloz meningkat. Anton mengklaim untuk market share keduanya sudah tembus lebih dari 40 persen, tepatnya 41,2 persen.

Bahkan pada Maret 2022 mendekati musim mudik Lebaran, secara penjualan keduanya juga mendominasi dengan penyerapan lebih dari 9.000 unit, dan menempati posisi pertama.

"Jawaranya (Maret) masih di Avanza dan Veloz, bila dikombinasi lebih dari 9.000 unit. Rangking kedunya Innova kira-kira 6.000 unit," ujar Anton.

Melihat dari data, sepanjang Maret 2022, Toyota berhasil membukukan penjualan sebanyak 33.344 unit. Jumlah tersebut meningkat 34,1 persen dibanding pencapaian pada Februari yang hanya 24.865 unit.

Beragam faktor ikut membuat terkereknya penjualan, salah satunya imbas hadirnya kebijakan relaksasi PPnBM dari pemerintah sepanjang Kurtal I.

Kondisi tersebut membuat tiga varian Avanza yang menikmati diskon pajak mengalami peningkatan tiga kali lipat atau 227 persen, dari 1.552 unit pada Februari menjadi 5.088 unit di Maret.

Bila ditotal, selama tiga bulan pertama, Toyota sudah mengantongi 81.095 unit untuk wholesales atau naik 41,2 persen dibanding periode yang sama 2021 sebesar 57.435 unit.

Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan laju pertumbuhan rata-rata industri sebesar 33,6 persen, yaitu dari 187.026 unit jadi 263.822 unit.