JAKARTA, KOMPAS.com - Pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022 resmi dihelat, pada Kamis (31/3/2022).
IIMS 2022 yang berlangsung di JIEXpo Kemayoran ini akan digelar selama 11 hari, yakni mulai 31 Maret 2022 sampai 10 April 2022.
Pameran otomotif ini diikuti oleh beberapa pabrikan mobil dan motor, hingga aksesori serta aftermarket.
Banyak hal menarik yang disajikan dalam ajang IIMS 2022. Salah satunya adalah kehadiran Tuksedo Studio, sebuah bengkel modifikasi yang berdiri sejak tahun 2020 di Ketewel, Kabupaten Gianyar, Bali.
“Ini kalo di luar negeri industrinya bisa dibilang sifatnya re-create, jadi membuat kembali. Kalau replika biasanya barang yang sudah ada di jiplak, sedangkan kalau ini kan barangnya sudah punah,” ucap Laksamana Gusti Handoko pemilik Tuksedo Studio saat ditemui Kompas.com di IIMS 2022, Sabtu (2/3/2022).
Gusti melanjutkan, awal mula ide dirinya membuat Tuksedo Studio berawal dari keinginnya untuk memiliki mobil klasik yang langka.
“Latar belakangnya sesimpel, kita mau punya (mobil klasik langka) tapi mau beli enggak bisa, karena susah dan harganya pun mahal. Jadi saya dan bapak memutuskan untuk mempelajari kalau ini bisa dibikin pakai tangan,” katanya.
Gusti melanjutkan, proses pembuatan mobil di Tuksedo Studio membutuhkan waktu kurang lebih satu tahun. Di mana dalam pembuatan mobil tersebut memiliki proses cukup panjang yang harus dilalui.
“Hal yang utama kita harus menemukan blueprint-nya dulu. Itu kan dua dimensi, kita harus proyeksikan ke tiga dimensi menggunakan software. Baru setelah itu kita buat dengan kayu setelah itu jadi baru kita buat wire frame,” kata Gusti.
“Kayu itu ibaratnya mal positif, sementara kawat mal negatif, karena dia berada di atas. Dari sini baru kita bisa bikin shape bersamaan dengan chasis. Kemudian kita tes pasang engine, setelah itu dengan kondisi terbuka semua finishing kita tes jalan. Kalau sudah oke, interior udah diukur, baru kita masuk proses finishing,” lanjutnya.
Menurut Gusti, blueprint tersebut bisa didapat dengan cara membeli atau mencari komunitas sesama builder.
“Terpenting kita menunjukan keseriusan untuk membangun mobil tersebut, karena blueprint ini bisa dianggap collectible item, jadi enggak semua mau punya blue print ini untuk membangun,” ucapnya.
Gusti memberi contoh blueprint Spinder, di mana ia mendapatkan blue print tersebut dari sesama builder di Australia.
“Builder Australia itu pun verifikasi ke kita, apakah kita benar-benar builder atau tidak. Biasanya dia enggak mau share buat orang yang hanya koleksi saja atau tidak jelas buat apa,” katanya.
Sementara untuk mesin, Gusti mengaku mendapatkan dari mobil donor. Ia mencontohkan Porsche 356, merupakan mobil donor dari VW Beatle.
“Kenapa Porsche 356 pakai mesin VW Beatle? Karena VW Beatel adalah mobil yang dijadikan bahan dasar 356 yang asli. Pembuatnya pun sama Ferdinand Porsche. Pada intinya semua mobil donor yang kita pakai harus dari merek yang sama, seperti Mercy ya harus Mercy, Toyota juga harus Toyota, berlaku juga untuk yang lainnya,” kata dia.
“Untuk aksesoris kita juga menggunakan part original dari luar. Namun untuk pengerjaan bodi, sasis, sampai interior kami kerjakan di Tuksedo Studio. Jadi jelas desain kita membutuhkan gambar aslinya, bukan berdasarkan mainan atau gambar di gugel dan video game. Kalau tidak ya nggak mungkin di buat,” ucapnya.
Gusti melanjutkan, saat ini pihaknya mematok target launching 8 mobil di tahun 2022. Adapun untuk mobil pertama yang terjual ke publik adalah Porche 356 Coupe warna merah milik Pak Syahroni.
“Selanjutnya kita ada Spider 550 dan Gullwing 300 SL milik pak Bambang Soesatyo, dan 2000 GT, masih on going,” katanya.
Adapun soal harga, Gusti membanderol mobil buatannya dengan rentang Rp 1,7 M sampai Rp 5 M.
Kedepannya, Gusti berharap, proses legalisasi perizinan mobil modifikasi aturannya jelas dan segera di sahkan.
“Potensi industri kreatif di bidang industri otomotif ini sangat besar. Kita dan teman-teman ini kan jumlahnya sangat banyak, bukan pasar yang ada dari ATPM besar. Jadi semakin cepat bisa dilegalisasi semakin cepat kita mendapat approval, masyarakat bisa lebih tenang dan kita juga semakin terdongkrak kreatifitasnya,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/04/02/172200715/keren-tuksedo-studio-bali-bikin-mobil-klasik-