JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya sejak pandemi, Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina, kembali menjadi tuan rumah untuk MotoGP. Sirkuit ini menjadi baru bagi kedua pebalap Gresini Racing.
Enea Bastianini masih ada di puncak klasemen setelah menang pada seri perdana di Qatar. Tapi, dia cukup kesulitan balapan di kondisi basah di Sirkuit Mandalika pada seri kedua dan finis di posisi ke-11.
Sementara Fabio Di Giannantonio, tampil cukup baik sebagai pebalap rookie di kondisi aspal yang basah. Pebalap yang akrab disapa Diggia tersebut finis di posisi ke-18.
Gresini Racing belum pernah sebelumnya balapan sebagai tim satelit sepenuhnya di Sirkuit Termas de Rio Hondo. Bagi Bastianini dan Diggia, keduanya juga belum pernah balapan dengan motor MotoGP di sirkuit tersebut.
Tapi, Bastianini berhasil finis keempat pada tahun 2018 saat masih berada di kelas Moto3. Sementara Diggia, pernah naik podium di sirkuit ini di tahun yang sama dengan rekan setimnya.
Bastianini mengatakan, dirinya sangat suka dengan Sirkuit Termas de Rio Hondo. Menurutnya, balapan di Indonesia cukup aneh dengan kondisi yang sulit. Tapi, dia sangat senang masih bisa meningkatkan diri di kondisi yang basah.
"Menurut saya, akan lebih mudah dengan Ducati 2021 dibandingkan dengan tahun lalu. Saya tidak sabar untuk kembali ke sirkuit," ujar Bastianini, dalam keterangan resminya.
Sementara menurut Diggia, dengan absen dua tahun di Sirkuit Termas de Rio Hondo, kondisinya bisa jadi akan kotor, seperti di Mandalika.
"Jadi, saya tidak yakin setelan kondisi kering yang kami dapat di Indonesia akan bekerja juga sebagai basis untuk sirkuit tersebut," kata Diggia.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/03/29/185100615/debut-dua-pebalap-gresini-racing-di-sirkuit-amerika