JAKARTA, KOMPAS.com - Mayoritas industri pemasok komponen otomotif nasional mengaku optimistis terhadap masa depan industri kendaraan bermotor di Indonesia meski pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Ketua Umum Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM) Hamdani Dzulkarnaen Salim menyatakan, simpulan tersebut diperoleh dari hasil kajian bertajuk 'PwC Indonesia Automotive Supplier Survey'.
"Temuan laporan ini menunjukkan bahwa pemasok memiliki keyakinan yang sama dengan produsen mobil bila Indonesia adalah pasar yang memiliki prospek pertumbuhan kuat," katanya dalam keterangan tertulis seperti disitat Antara, Rabu (23/3/2022).
"Sektor ini juga layak untuk berinvestasi," lanjut Hamdani.
Hal tersebut nyata terlihat pada data penjualan kendaraan bermotor di tahun lalu apabila dibandingkan saat terjadinya pandemi Covid-19 untuk pertama kali pada 2019.
Kala itu, pasar otomotif menurun sampai ke level 80 persen. Kemudian di 2020, pergerakannya mulai positif hingga total volume industri hanya turun sebesar 48,4 persen saja.
Sementara tahun lalu, industri otomotif Indonesia mengalami rebound yang kuat sebesar 36,3 persen.
Menurut survei, sebanyak 58 persen responden (pemasok utama sektor otomotif di dalam negeri) menyatakan, pendapatan tahun 2021 meningkat lebih dari 30 persen, jika dibandingkan dengan pendapatan tahun 2020.
Secara keseluruhan, hanya 10 persen responden yang menunjukkan bila pendapatan mereka menurun dari tahun 2020.
Survei juga menunjukkan, responden sangat mengharapkan pendapatan tumbuh di tahun berikutnya yang seiring tingkat belanja masyarakat. Jadi bisa berdampak berdampak positif pada komponen original equipment manufacturers (OEM) dan pemasok.
Hamdhani mengatakan para pemain industri komponen menyadari gangguan rantai pasokan global dan ancaman ekonomi eksternal yang saat ini sedang berlangsung.
Ia menilai bahwa para pelaku merespons kondisi tersebut dengan mencari alternatif pemasok lokal.
“Kami memperkirakan bahwa gangguan rantai pasokan dapat berlanjut, tetapi para pemain siap dan mampu beradaptasi dengan tantangan ini,” katanya.
Kemudian diperkirakan juga sentimen konsumen yang meminta produsen mobil untuk menyediakan kendaraan yang selaras dengan selera digital modern akan berkembang pada tahun-tahun mendatang.
Tentu, tidak terkecuali kebutuhan atas kendaraan listrik sebagai jawaban atas isu keberlanjutan yang diusung pemerintah sekaligus mengurangi tingkat emisi rumah kaca.
"Sementara kita berada di awal era digital dan kendaraan listrik, kelas menengah di Indonesia harus terus berkembang dan daya beli konsumen akan pulih serta berakselerasi. Kondisi itu akan mendorong pemasok," kata Hamdani.
Adapun survei tersebut, disusun oleh PwC Indonesia yang berkerja sama dengan GIAMM. Pengambilan sample-nya dilakukan mulai Desember 2021 sampai awal 2022 ini ke pemasok otomotif utama nasional.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/03/24/080200815/mayoritas-industri-komponen-optimistis-dengan-otomotif-indonesia