Adaptasi motor dari Ducati ke Yamaha ternyata jauh lebih berat. Selain soal gaya balap, ada beberapa hal teknis yang jadi catatan seperti tekanan ban depan serta tenaga motor yang dinilai pas-pasan.
Menyambut seri kedua MotoGP Mandalika, Dovi yang kini tak lagi pakai julukan Desmodovi mengatakan, sudah bukan waktunya membahas detail yang terjadi di Qatar.
"Kami harus melakukannya, peningkatan adalah kewajiban, 27 detik benar-benar waktu yang lama. Tidak baik, kita jauh," katanya mengutip Tuttomotoriweb.it, Minggu (13/3/2022).
"Saya tidak ingin mengatakan terlalu banyak hal, karena Anda harus menjelaskan mengapa situasi tertentu terjadi, selalu ada alasan mengapa segala sesuatunya tidak berjalan dengan baik," katanya.
"Tetapi sekarang bukan waktunya untuk membahas terlalu banyak detail,” ungkap Dovi.
Dovi tidak mau banyak bicara agar tidak menimbulkan keributan dan menghindari tekanan di paddock.
Satu yang bisa dilakukannya ialah memusatkan perhatian pada bidang teknis yang di mana dia dibolehkan ikut campur, dan terpenting yaitu mengoptimalkan gaya balapnya.
“Kami benar-benar harus membuat kemajuan karena kami sangat jauh, kami juga perlu meningkatkan dalam hal keausan ban," ungkap pebalap Yamaha RNF tersebut.
"Di Indonesia kita akan memiliki kompon yang berbeda, di mana setiap orang akan memulai hampir dari awal,” katanya.
Di sisi lain, hal positifnya ialah semua pebalap masih meraba-raba di Mandalika. Tapi menurut Dovi hal itu bukan alasan.
"Saya tidak suka fakta bahwa saya tidak kompetitif seperti yang saya inginkan dan bahwa saya tidak tidak punya kendali terhadap situasi," kata Dovi.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/03/13/102100115/sinyal-merah-dovi-jelang-motogp-mandalika-motornya-pelan