Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sensasi Berkendara Toyota Hilux di Dalam dan Luar Kota

JAKARTA, KOMPAS.com – Redaksi Kompas.com mendapatkan kesempatan untuk mengetes Toyota Hilux terbaru yang belum lama ini diremajakan (facelift). Setelah kami bawa off road, tidak lupa juga untuk dites di jalanan aspal yang mulus.

Sebenarnya, Hilux memang dibuat sebagai kendaraan niaga atau kerja, sering digunakan di area terpencil dengan kondisi jalanan rusak atau tanah. Namun, tidak jarang juga orang membeli Hilux dan digunakan di jalan raya atau di perkotaan.

Sebelum berkendara, Hilux punya penyetelan bangku yang lengkap dan sudah electric. Selain itu, setir juga bisa diatur maju-mundur (telescopic) dan naik-turun (tilt) sehingga pengemudi bisa mengatur posisi menyetir paling ergonomis.

Untuk sensasi berkendara ke luar kota, Hilux memiliki tenaga yang mumpuni. Mesin diesel 2.400 cc 2GD-FTV menghasilkan tenaga 147,5 TK di 3.400 rpm dan torsi 400 Nm di rpm 1.600 sampai 2.000.

Torsi maksimal yang bisa didapatkan di rpm rendah tersebut sangat menyenangkan ketika dibawa ke jalan tol. Apalagi Hilux sudah dilengkapi dengan mode berkedara Power Mode yang menahan putaran mesin lebih tinggi sehingga tenaganya bisa terasa penuh.

Selanjutnya untuk tasa berkendara ketika di jalan raya, suspensi Hilux bisa dibilang cukup nyaman. Nyamannya suspensi Hilux tetapi tidak bisa dibandingkan dengan saudaranya yakni Fortuner. Milik Hilux tentu lebih keras mengingat fungsinya sebagai angkutan barang.

Sayangnya, suspensi yang nyaman tadi berefek pada manuvernya yang sedikit terasa limbung, terutama saat berbelok di kecepatan tinggi. Mungkin bisa juga dikarenakan bentuk bangkunya yang kurang memeluk pengemudi sehingga kerap ikut bergerak.

Kemudian untuk dibawa di dalam kota, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, salah satunya adalah dimensinya yang panjang. Double cabin yang diekspor dari Thailand ini punya panjang kendaraan lebih dari 5,3 meter.

Ketika mengemudi di dalam kota, dimensi yang panjang ini bisa menjadi tantangan tersendiri. Misalnya ketika mau pindah lajur di kemacetan atau manuver di jalanan sempit, sering-sering cek spion untuk melihat posisi belakang kendaraan.

Soal visibilitas ke luar, sebenarnya untuk pengemudi dengan tinggi 177 cm punya pandangan yang lega baik ke depan, samping, dan belakang lewat spion. Namun masalah lain muncul saat mau parkir mundur dengan Hilux ini.

Dibanderol Rp 491,35 juta, Hilux tidak dibekali kamera belakang. Padahal fitur tersebut sangat krusial untuk kendaraan pikap kabin ganda karena adanya bak yang cukup panjang di bagian belakang.

Sehingga pengemudi harus turun untuk memastikan, sudah seberapa dekat bagian bak dengan kendaraan yang ada di belakangnya saat parkir. Selain itu bisa juga minta bantuan orang lain untuk melihat kondisi sekitar kendaraan saat parkir.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/03/12/102200215/sensasi-berkendara-toyota-hilux-di-dalam-dan-luar-kota

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke