Pesaing Tesla, Mobil Listrik Baru Asal AS Bakal Masuk Indonesia?

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan kendaraan listrik asal Amerika Serikat, Mullen Technologies Inc, agaknya akan mencoba untuk menggoda sekaligus mendorong atas penciptaan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dalam waktu dekat.

Hal tersebut terbukti dari desain mobil yang sudah diajukan perseroan ke Indonesia melalui surat resmi No. 05/DI/2022 dengan nomor permohonan A00202103584 yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham.

Bahkan, tak hanya bagian eksterior saja yang didaftarkan oleh produsen yang berbasis di Brea, California tersebut. Tetapi juga pada lampu depan, pelek, serta interiornya.

Berdasarkan siluet di gambar itu, nampak seperti Mullen Five. Salah satu produk mobil listrik futuristik yang sudah menjalani debut perdana di Los Angeles Auto Show tahun lalu.

Tetapi, mobil baru akan masuk jalur produksi pada kuartal keempat 2023 atau akhir tahun depan, dengan pengirimannya di 2024. Sehingga, hal ini menjadi pertanyaan, apakah mobil hanya menjadi pemanis di Indonesia?

Berdasarkan spesifikasinya, Mullen Five mengusung desain SUV Coupe di mana bagian atap lebih melengkung untuk meningkatkan aerodinamika. Mobil ini tampil modern dan berisi dengan menggunakan pelek besar.

Kabin mobil didesain dengan pendekatan kemewahan, mulai dari bagian speedometer digital kecil, head unit besar memanjang, serta setir minim tombol-tombol besar dan tersedia panoramic sunroof.

Meski hanya bisa diisi empat orang penumpang, teknologi yang disemat tentu sangat modern.

Perseroan mengklaim bahwa mobil sanggup berakselerasi dari 0-100 kpj dalam waktu 3.2 detik, dengan kecepatan maksimum dibatasi secara elektronik di 250 kpj.

SUV ini dilengkapi baterai berukuran 95 kWh dengan klaim jarak tempuh mencapai 523 km. Tidak hanya itu, ada sistem fast charging yang dapat mengisi mobil dari 0-80 persen dengan waktu 21 menit.

Sebagaimana diketahui, Berita Resmi Desain Industri merupakan bagian perusahaan guna meningkatkan daya saing di pasar dan menghindari pembajakan merek. Sehingga, mereka memiliki kuasa penuh atas barang yang didaftarkan.

Pendaftarannya sendiri ke Kementerian Perindustrian melalui Klinik Hak Kekayaan Intelektual untuk pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) daftar karya atau merek dan desainnya.