JAKARTA, KOMPAS.com - Jorge Martin sudah bersiap menghadapi musim keduanya di MotoGP. Tanpa ragu pebalap Pramac Racing itu mengincar target yang lebih tinggi pada musim 2022.
Rookie musim lalu tersebut memasang target cukup tinggi. Martin mengatakan ingin podium di tiap seri dan paling tidak berada di klasemen kelima pada akhir musim.
“Untuk finis di lima besar dan berjuang untuk podium di setiap balapan. Jika kami berhasil, kami akan melihat apakah pada akhirnya kami dapat bercita-cita untuk sesuatu yang lebih besar," katanya mengutip Tuttomotoriweb.it, Senin (21/2/2022).
Musim lalu Martin disorot banyak pihak. Pada musim pertamanya dia berhasil menang satu kali, meraih tiga podium, dan empat pole position.
Kini dia mengincar target lebih tinggi. Dia tidak menyembunyikan keinginan bahwa membidik skuad tim pabrikan.
“Kami akan berjuang maksimal untuk ini dan memakai warna merah Ducati tahun depan, tanpa diragukan lagi,” katanya.
Saat ini skuad tim pabrikan Ducati diisi dua pebalap senior, yaitu Jack Miller dan Francesco Bagnaia.
Miller yang awalnya diprediksi bisa menggantikan Andrea Dovizioso justru tak bisa berbuat banyak musim lalu. Adapun Pecco yang awalnya jadi pebalap pelapis justru mampu jadi runner up 2021.
Dari sisi lain, meski musim lalu dirinya cukup bersinar tapi Martin juga mengalami cedera parah. Pebalap asal Spanyol itu harus absen beberapa waktu, dan jadi perhatian serius musim ini.
Martin mengalami cedera pada sesi latihan bebas ketiga MotoGP Portugal pada April 2021. Kecelakaan itu menyebabkan cedera patah tulang di beberapa bagian.
Martin cedera di beberapa bagian yaitu di tulang skafoid, tulang metakarpal pada kedua tangan, tulang piramidal pada pergelangan tangan, dan tulang tibia kiri.
“Saya tidak takut, karena kalau tidak saya tidak harus mengendarai motor, tapi benar juga bahwa di lap pertama saya lebih berhati-hati. Saya belajar pelajaran. Kami adalah pebalap dan kami tahu risikonya,” katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/02/21/084200115/jorge-martin-incar-kursi-tim-pabrikan-ducati-miller-dan-pecco-waspada