Alhasil, saat kejadian mobil terbakar membuat banyak orang di sekitar yang ingin membantu dengan menyiramkan air. Hal ini bertujuan agar air dapat memadamkan api pada mobil.
Namun, pemadaman api pada mobil yang terbakar menggunakan dinilai air kurang tepat. Bahkan, ada yang mengatakan jika air justru membuat api di mobil semakin besar.
Kepala seksi pengendalian kebakaran dan penyelamatan Gulkarmat Jakarta timur, Gatot Sulaeman membenarkan jika air tidak berfungsi dengan baik saat pemadaman pada kebakaran mobil.
“Memadamkan kebakaran menggunakan air tidaklah efektif. Ini karena pada mobil terdapat bahan bakar cair,” karta Gatot baru-baru ini pada Kompas.com.
Gatot menjelaskan jika bahan bakar yang ada di mobil membuat air sulit memadamkan api.
Air tidak mampu menutupi permukaan minyak yang terbakar pada mobil. Itu karena massa jenis air lebih berat dibandingkan minyak.
Alhasil, saat disiramkan pada minyak, air akan turun ke bawah dan permukaan minyak tetap terbakar. Dan inilah yang membuat mobil sulit dipadamkan hanya dengan air.
“Karena permukaan minyak seperti bensin dan lainya yang terbakar kondisinya labil mudah bergerak,” imbuh Gatot.
Sehingga saat mobil terbakar, jika disiram dengan air apalagi jika bertekanan tinggi, maka minyak yang terbakar tersebut akan tumpah. Inilah yang membuat api pada mobil menyebar dan bertambah besar.
Namun bukan berarti air tidak bisa memadamkan api pada mobil. Hanya saja fungsi air kurang bekerja dengan baik jika tidak dicampur dengan APAR.
Oleh karena itu, penting untuk selalu menyediakan beberapa jenis APAR di dalam mobil.
Gatot menyarankan, efektifnya air harus dicampur dengan liquid foam untuk memadamkan kebakaran pada mobil.
Saat keduanya di campurkan, akan berbentuk menjadi busa atau foam. Fungsi busa pada pemadaman minyak yaitu menutup permukaan dan memutus suplai udara sehingga api padam.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/02/11/180100015/jangan-pakai-air-buat-padamkan-mobil-yang-terbakar