JAKARTA, KOMPAS.com - Pelek merupakan salah satu bagian pada mobil yang kerap dimodifikasi karena mudah dan banyak pilihan. Tidak terbatas pula pada usia suatu kendaraan terkait, sehingga cangkupannya luas.
Adapun jenis yang kerap digunakan ialah pelek lebar, membuat tampilan mobil menjadi berbeda yakni terlihat gagah dengan sentuhan sporty dan modern.
Namun melebarkan ukuran pelek ada batas maksimalnya yaitu naik dua inci dari pelek standar. Bila lebih, butuh penyesuaian di berbagai bagian seperti suspensi, setel caster, dan camber.
Kemudian bagi yang ingin merubah pelek lebar, kata Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor Didi Ahadi, harus siap juga bila konsumsi BBM tidak akan sama seperti dahulu.
Sebab, konsumsi bahan bakar jadi lebih boros karena ban yang lebar ini membuat gesekannya dengan aspal bertambah, sehingga perlu tenaga lebih untuk menggerakkannya.
“Gesekan ban ke tanah yang besar ini lah yang membuat mobil menjadi lebih berat saat berjalan. Hal ini berlaku baik sebelum ban bergulir, maupun pas sedang berjalan,” kata Didi kepada Kompas.com belum lama ini.
Memang jika menggunakan ban yang lebih besar akan membuat cengkeraman lebih baik ketika kondisi kering. Namun dibalik itu, ada kompensasinya yaitu berpengaruhnya pada konsumsi bahan bakar.
Kemudian, ban bisa saja lebih cepat aus atau botak apabila ukuran pelek melebihi batas maksimumnya. Jadi, perlu diperhatikan benar-benar saat hendak melakukan pergantian.
"Jangan sampai ada bagian pada mobil yang dipotong ketika mengganti pelek, karena akan menyulitkan saat ingin dijual kembali," kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/02/01/164100015/modifikasi-pelek-bisa-pengaruhi-konsumsi-bbm