Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Hal yang Perlu Dilakukan Agar Aki Sepeda Motor Awet

JAKARTA, KOMPAS.com - Merawat aki sepeda motor ada banyak caranya. Tidak hanya sekadar menjaga tegangannya berada di angka yang ideal saja.

Tapi, untuk memaksimalkan kinerja dan kemampuannya, baterai harus diperiksa secara periodik. Sehingga, komponen kelistrikan motor ini juga memiliki usia pakai yang panjang.

Setidaknya, ada 6 hal yang perlu dilakukan dalam melakukan pemeriksaan dan perawatan baterai sepeda motor secara sederhana, mulai dari pemeriksaan secara visual hingga pengukuran tegangan.

1. Pemeriksaan Visual
Dalam pemeriksaan aki secara visual, ada beberapa hal yang termasuk di dalamnya, yakni bagian terminal, kebersihan, dan kekencangan baut pengikat terminal.

- Periksa Bagian Terminal +/- Aki
Periksa kondisi terminal baterai tersebut dari adanya kotoran, jamur ataupun benda asing lainnya yang dapat menghalangi aliran arus listrik, baik dari baterai ke sistem kelistrikan maupun sebaliknya.

"Jika terdapat kotoran atau jamur, bersihkan menggunakan air panas dan sedikit digosok menggunakan sikat tembaga atau sikat kawat," ujar Sub Department Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora (DAM) Ade Rohman, dalam keterangan resminya.

- Periksa Kebersihan Aki
Saat akan melakukan pemeriksaan aki, usahakan kondisi akinya dibersihkan terlebih dahulu dari segala macam kotoran yang menempel. Sehingga, dapat memeriksa kondisi visual baterai dengan baik.

- Periksa Kekencangan Baut Pengikat Terminal Aki
Memeriksa kekencangan baud terminal baterai menjadi hal penting yang harus secara rutin dilakukan. Sebab, bagian ini berpengaruh terhadap sirkulasi arus listrik yang keluar dan masuk ke dalam baterai tersebut.

“Jika diperlukan setelah baut terminal aki tersebut dikencangkan bisa dioles menggunakan greese untuk menghindari adanya kemunculan jamur pada terminal aki tersebut,” kata Ade.

2. Mengukur Tegangan Aki
Melakukan pemeriksaan tegangan baterai juga sangat penting dilakukan untuk melihat kualitas dan kondisi tegangan baterai tersebut. Pemeriksaan dilakukan saat baterai dalam kondisi dingin, sekitar 20 derajat Celsius.

“Baterai dinyatakan dalam kondisi baik apabila tegangannya berada di atas 12.4 volt,” ujar Ade.

3. Pastikan Volume Cairan Elektrolit Cukup (khusus untuk aki basah)
Khusus untuk aki basah atau aki berventilasi sangat penting sekali untuk selalu memeriksa kapasitas cairan elektrolit agar aki dapat bekerja dengan sempurna.

Ade mengatakan, untuk memeriksa cairan ini caranya sangat mudah yaitu dengan memposisikan aki tersebut dalam kondisi tegak dan dalam suhu dingin. Kemudian, pastikan permukaan cairan di masing-masing sel tersebut berada di antara garis upper dan lower.

"Jika permukaan cairan tersebut berada di bawah lower, segera ditambahkan menggunakan air suling yang dapat dibeli di toko spare part," kata Ade.

4. Periksa Daya Pengisian Aki
Pemeriksaan yang satu ini sangat penting dilakukan, hanya memang membutuhkan peralatan dan skill khusus.

“Jika pemilik kendaraan sering merawat sepeda motor di bengkel AHASS, maka tidak perlu khawatir lagi karena pemeriksaan tersebut sudah otomatis akan dilakukan oleh mekanik handal Honda yang pastinya sudah di-training dan disertifikasi,” ujar Ade.

5. Melepas Terminal Negatif (-) Aki Jika Motor Disimpan Lama
Terminal negatif aki wajib dilepas jika motor akan disimpan dalam waktu lebih dari 14 hari. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kerusakan dan penurunan kemampuan aki akibat adanya kebocoran arus listrik.

"Setiap motor pasti mempunyai kebocoran arus listrik saat kunci kontak sepeda motor berada di posisi “OFF”. Untuk itu, jika motor tidak akan digunakan dalam waktu lebih dari 14 hari, maka wajib untuk melepaskan terminal negatif aki," kata Ade.

6. Menggunakan Beban Kelistrikan Sewajarnya
Agar performa aki tidak cepat menurun, pastikan juga bisa mengatur penggunaan beban kelistrikan secara proporsional. Misalnya, daerah operasional motor setiap harinya hanya digunakan untuk jarak dekat sekitar 1 km. Dengan kondisi pemakaian seperti ini, sebaiknya dalam menghidupkan motor perlu dilakukan kombinasi antara menggunakan kick starter dan elektrik starter.

"Jika tidak dikombinasikan, bisa jadi aki akan cepat rusak akibat perbandingan antara pengisian arus listrik dan penggunaannya tidak proporsional. Sebaliknya, jika daerah operasional sepeda motor setiap harinya jauh maka tidak perlu lagi mengkombinasikan penggunaan antara elektrik starter dengan kick starter," ujar Ade.

Seiring berkembangnya teknologi, beberapa jenis sepeda motor juga ada yang tidak menggunakan kick starter atau hanya menggunakan elektrik starter saja. Pemilik kendaraan tidak perlu khawatir, karena motor seperti ini sudah dilakukan penyesuaian sehingga aman bagi pengendara.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/01/29/192200915/6-hal-yang-perlu-dilakukan-agar-aki-sepeda-motor-awet

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke