Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bukan Baku Hantam, Pengendara Ini Malah Sungkem Usai Tabrak Motor

JAKARTA, KOMPAS.com – Aksi kecelakaan lalu lintas yang terekam kamera CCTV tak terhitung jumlahnya. Banyak di antara insiden tersebut berujung emosi, hingga menyebabkan konflik di antara pihak yang terlibat.

Menariknya ada salah satu insiden tabrakan kendaraan, yang tidak menampilkan adegan baku hantam. Kecelakaan ini malah berujung damai, bahkan pelaku tabrakan sungkem kepada korban.

Seperti kejadian yang diunggah Instagram agoezbandz4 (13/1/2022). Belum diketahui lokasi kejadian, namun dari tanggal yang terekam di video tersebut, diketahui bahwa kecelakaan terjadi pada 2 Januari 2022, sekitar pukul 14.29.

Namun pada saat bersamaan, muncul sebuah motor trail dengan kecepatan menengah dari arah belakang.

Motor trail ini tampaknya telat melakukan pengereman, atau bahkan tidak ngerem sama sekali. Alhasil pengendara motor trail langsung menabrak motor bebek tersebut, dan terpental seketika.

Beruntung dua orang yang menaiki motor bebek tidak apa-apa. Tak lama berselang, pengendara motor trail pun bangun untuk meminta maaf, sambil mencium tangan dua orang penumpang motor bebek.

Salah satu dugaan yang dialami pengendara motor trail adalah telat melakukan pengereman. Padahal untuk melakukan deselerasi pada motor trail atau motor sport ada cara amannya, yakni dengan tidak menarik tuas kopling saat ngerem mendadak.

Agus Sani, Head of Safety Riding Wahana, Main Dealer motor Honda Jakarta-Tangerang, mengatakan, menarik kopling saat mengerem merugikan karena mesin tidak bisa membantu perlambatan. Sebab jika kopling ditarik justru tidak ada engine brake.

“Ketika mau rem mendadak juga kopling adalah hal terakhir yang ditarik, agar mesin membantu pengereman,” ujar Agus, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Agus mengatakan, penting untuk mengerti fungsi kopling. Kopling hanya digunakan pada saat perpindahan gigi atau pada saat berhenti jika posisi gigi tidak netral.

Caranya ialah buang kebiasaan memegang tuas kopling ketika berkendara. Dengan begitu jadi tidak sering memainkan kopling.

Kecuali kata Agus, jika dalam keadaan macet dan di bawah kecepatan 10 kpj untuk mencegah mesin mati mendadak.

“Ingat selalu kopling hanya ditarik saat ingin ganti gigi, motor berhenti dalam kondisi masuk gigi dan ketika setelah melakukan pengereman,” kata Agus.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/01/13/175100215/bukan-baku-hantam-pengendara-ini-malah-sungkem-usai-tabrak-motor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke