JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah jadi pengetahuan umum bahwa butuh ketelitian lebih saat hendak membeli sebuah mobil bekas. Sebab ada berbagai hal yang wajib diperhatikan secara detail ketika dana yang dimiliki terbatas.
Umumnya, pengecekan mobil bekas meliputi eksterior dan interiornya, kondisi mesin, sistem kelistrikan, sampai kaki-kakinya. Kadang, calon pembeli lupa untuk memastikan kondisi fitur keselamatan dalam mobil bekas tersebut, salah satunya sabuk pengaman.
Sabuk pengaman jadi fitur keselamatan wajib dalam mobil. Berkat perangkat ini, pengemudi dan penumpang bisa tetap aman dari risiko terempas dan terbentur jika mengalami kecelakaan.
CEO OtoSpector Jeffrey Andika mengatakan, bila sabuk pengaman mengalami kerusakan atau cacat maka fitur keselamatan mobil akan berkurang. Jadi perlu untuk dicek baik dari kepala sabuk sampai kain sabuknya.
“Kalau talinya sudah mulai banyak sobek, meskipun fungsi normal saat terjadi kecelakaan, maka tetap tidak bisa menahan pengendara juga di kursi,” kata Jeffrey kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Ia menyarankan agar calon pembeli mobil bekas melakukan tes kecil dengan menarik sabuk pengaman secara mendadak dan cepat dengan gerakan mengentak.
“Coba tarik sabuk pengaman dengan keras (ditarik dengan entakan). Jika dientak, fungsi sabuk pengaman yang normal seharusnya tidak bisa ditarik atau memanjang untuk menahan tubuh pengendara,” kata Jeffrey lebih lanjut.
Tes ini juga bisa dilakukan untuk mengecek sabuk pengaman dengan fitur pretensioner. Fitur ini berfungsi menahan sabuk agar tetap kencang saat mobil mengalami benturan. Apabila mobil mengalami kecelakaan, perangkat pretensioner ini wajib diganti dengan yang baru.
“Selain itu, pemeriksaan sabuk pengaman ini juga dapat dilakukan dengan menggunakan scanner OBD. Sensor pada mobil akan memberitahukan bahwa sabuk pengaman rusak dan butuh penggantian,” kata Jeffrey menambahkan.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/01/10/121200815/begini-cara-cek-sabuk-pengaman-saat-membeli-mobil-bekas