JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah diterpa badai pandemi Covid-19, sektor industri otomotif perlahan mulai bangkit. Terlebih saat pemerintah menggelontorkan kebijakan insentif Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) 100 persen untuk pembelian mobil baru.
Tak hanya penjualan mobil, keberadaan global positioning system (GPS) Tracker atau pelacak di dalam kendaraan kini juga semakin diminati. Apalagi dengan semakin banyaknya konsumen retail yang paham pentingnya alat pelacak kendaraan ini.
Sejalan dengan kondisi ini, PT. Super Spring perusahaan GPS menargetkan peningkatan penjualan hingga 350 persen di tahun 2022.
Arianto Furiady, CEO PT. Super Spring mengatakan, pada saat pandemi memasuki Indonesia di Q1 2020 penjualan kendaraan sangat terpengaruh, namun untuk penjualan GPS Tracker pada B2B atau ke perusahaan tidak terlalu terdampak. Hanya saja penjualan GPS Tracker untuk konsumen retail agak melandai.
Pihaknya pun mengambil langkah ambisius, dimulai dengan berpindah lokasi Head Office dari sebuah ruko di area Gunung Sahari Mangga Dua ke tempat yang lebih strategis, tepatnya di gedung Super Spring Building, Jakarta Pusat.
“Kami memindahkan lokasi Kantor Pusat ke daerah yang lebih strategis dan bangunan yang jauh lebih luas, karena saat ini merupakan saat yang tepat untuk penetrasi pasar lebih kuat lagi. Hal ini sejalan dengan target kenaikan omset penjualan sebesar 350 persen” ujar, Kamis (6/1/2022).
Adapun gedung Super Spring ini menjadi pusat penjualan dan pusat layanan purna jual, yang dilengkapi dengan adanya call center dan kantor yang buka 24 jam. Sehingga bagi konsumen membutuhkan bantuan monitoring kendaraannya pada dinihari tidak perlu khawatir dengan adanya layanan ini.
“Kami juga mulai menaikkan promosi dan branding lebih kuat lagi, karena kami yakin walau persaingan semakin sengit, tetapi kami tetap yakin bisa menaikkan omset karena memiliki merek yang sudah sangat dikenal di Masyarakat,” kata Arianto.
Tak hanya itu, PT. Super Spring juga melakukan pembaharuan pada aplikasi monitoring kendaraannya, agar semakin memudahkan konsumen.
“Aplikasi kami yang bernama GPS.id memiliki tampilan yang lebih fresh, modern, dan simplicity. Dengan begini kami yakin pertambahan omset sebanyak 350 persen bisa dikejar pada 2022 ini,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/01/06/175339915/optimisme-perusahaan-gps-tracker-di-masa-pandemi