JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun ini, ada banyak perkembangan teknologi di dunia otomotif. Apalagi, jika melihat kemajuan elektrifikasi yang diperlihatkan para pabrikan.
Maraknya digitalisasi dunia modern telah merambah industri otomotif secara luas. Dalam dua tahun terakhir ini, pandemi Covid-19 juga memberikan efek perubahan yang besar pada dunia otomotif.
Dikutip dari auto.hindustantimes.com, Kamis (30/12/2021), mendekati tahun 2022, banyak perubahan lain diharapkan untuk membentuk industri otomotif.
Berikut ini beberapa fenomena di industri otomotif yang diprediksi akan tren di 2022:
1. Kendaraan Listrik Semakin Banyak Terlihat di Jalan
Perusahaan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) seperti Tesla telah membuktikan bahwa kendaraan listrik mampu menggantikan kendaraan berbahan bakar fosil alias internal combustion engine (ICE) dalam beberapa dekade ke depan.
Faktor lainnya adalah meningkatnya harga bahan bakar, menurunnya harga baterai, mempersempit kesenjangan antara biaya awal EV dan ICE, memperketat norma emisi, biaya kepemilikan yang rendah untuk kendaraan tanpa emisi, dan menumbuhkan kesadaran umum mengenai masalah lingkungan juga membantu pertumbuhan penjualan kendaraan listrik.
Selain hadirnya perusahaan startup kendaraan listrik, para pemain lama menghadirkan EV dengan berbagai model. EV kemungkinan akan mengungguli ICE pada 2030 mendatang. Maka itu, diharapkan akan ada lebih banyak EV yang diluncurkan pada 2023, agar dapat meningkatkan pangsa EV lebih baik dari 2022 secara global.
2. Kendaraan Otonom Semakin Berkembang
Jika mobil listrik akan mengalami lonjakan signifikan pada tahun 2022, perubahan besar lainnya dalam industri otomotif akan terjadi di segmen kendaraan otonom. Teknologi self-driving semakin berkembang dalam industri otomotif.
Beberapa produsen mobil lawas, perusahaan startup, dan perusahaan teknologi sedang mengerjakan teknologi self-driving. Diharapkan peningkatan besar terjadi di segmen ini dan beberapa kendaraan otonom akan masuk ke pasar di tahun depan.
Hal Ini akan membawa produsen mobil dan perusahaan teknologi lebih dekat karena kedua belah pihak ingin bekerja sama untuk mengembangkan teknologi futuristik, lebih banyak fitur perangkat lunak, dan meningkatkan sistem operasi. Dengan meningkatnya permintaan untuk kendaraan self-driving, tentu menjadi penting bahwa teknologi terbaru ditawarkan pada kendaraan generasi baru untuk menarik demografi yang lebih muda.
3. Lebih Banyak Mobil yang Dijejali Banyak Fitur
Tidak hanya mobil mewah, tapi mobil yang laris di pasaran pun juga dibekali semakin banyak fitur canggih dan terkini. Fitur-fitur tersebut meliputi sistem kenyamanan, keamanan, bantuan mengemudi, hiburan, dan lainnya.
Banyak fitur-fitur yang awalnya hanya disematkan pada mobil-mobil mewah, sekarang sudah dapat ditemukan pada mobil kelas menengah. Sebut saja fitur seperti eco idle, engine start/stop button, electric parking brake, lane keeping assist, dan lainnya.
4. Penjualan Langsung ke Konsumen
Dengan meningkatnya digitalisasi, sekarang konsumen semakin dimudahkan dalam memenuhi kebutuhannya. Tak terkecuali dalam membeli kendaraan, baik itu motor atau mobil. Peningkatan penjualan kendaraan secara online diprediksi akan meningkat pesat pada 2022. Fenomena ini akan menyebabkan banyak diler yang berpindah ke dunia digital dan penjualan secara daring atau online.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/12/30/170100615/tren-di-dunia-otomotif-yang-diprediksi-akan-terjadi-di-2022