JAKARTA, KOMPAS.com – Salah satu penyebab kecelakaan Toyota Fortuner di Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Minggu (26/12/2021), terjadi karena kondisi ban yang sudah tidak maksimal.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono, mengatakan, awalnya Toyota Fortuner NRKB B-1893-KLT yang dikemudikan AF melaju dari arah Selatan menuju ke Utara di jalan Medan Merdeka Selatan.
“Sesampainya di dekat Air Mancur Thamrin diduga kurang konsentrasi dan hati-hati saat berkendara sehingga menabrak trotoar dan kemudian masuk ke dalam kolam air mancur,” ujar Argo, kepada Kompas.com (26/12/2021).
“Penyebab (kecelakaan) ban sudah kedaluwarsa atau tipis, dan pengemudi sedikit mengantuk. Cuaca saat itu gerimis dan ada genangan,” kata Argo.
Seperti diketahui, fenomena ban kedaluwarsa memang kerap terjadi pada mobil. Oleh sebab itu, pengemudi harus memperhatikan perawatan dan penyimpanan ban mobil agar kondisinya selalu baik.
Rifat Sungkar, pebalap nasional dan juga Direktur Rifat Drive Labs (RDL), mengatakan, karet jadi salah satu material penting pada mobil.
Menurutnya, ban yang kedaluwarsa tidak selamanya buruk. Ban bisa habis masa tugasnya jika sudah melewati batas waktu.
Guna mengetahui apakah ban sudah melewati batas waktu atau belum, upayakan komponen pembungkus roda ini sesuai dengan tahun rakitan mobil.
Sebagai contoh jika mobil yang dipakai merupakan rakitan tahun 2020, ban yang terpasang harus ada informasi yang tertulis angka 20. Umumnya terlihat pada dua digit di belakang penomoran ban.
"Ban itu kalau dilihat dekat sudah terlihat apakah karetnya masih fresh atau sudah keras. Kalau keras gripnya berarti kurang baik,” ujar Rifat, dalam konferensi pers virtual, Selasa (21/12/2021).
“Untuk mepertahankan kondisi ban, perhatian tekanan angin. Harus di-spooring, kalau enggak di-spooring tingkat keausan akan berbeda," kata dia.
Selain itu, Rifat turut mengingatkan agar pemilik mobil tidak lupa dengan ban cadangannya. Disarankan untuk rutin mengecek tekanan udara ban cadangan. Pasalnya meski tidak dipakai, tekanan udara dalam ban bisa turun.
"Saya selalu taruh tekanan angin 35-40 untuk ban serep. Karena belum tahu kapan bisa digunakan," ucap Rifat.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/12/26/185100715/fortuner-nyebur-kolam-karena-ban-kedaluwarsa-seperti-apa-ciri-cirinya-