Manajer Tim Repsol Honda Mulai Khawatir dengan Kondisi Marc Marquez

JAKARTA, KOMPAS.com - Marc Marquez diketahui mengalami cedera berat. Di saat yang lain mengikuti sesi tes, Marquez harus beristirahat. Kondisi ini membuat Manajer Tim Repsol Honda Alberto Puig mulai khawatir.

Pada musim 2020, Honda sangat terlihat seperti pincang karena ditinggal Marquez yang harus absen hampir satu musim penuh akibat cedera.

Musim 2021 ini, Marquez masih belum 100 persen sembuh dari cedera patah tulang lengan kanannya. Hasilnya, hanya beberapa kemenangan dan podium saja yang bisa diraih Honda.

Puig mengatakan, untuk Honda, perusahaan yang memiliki sejarah panjang kemenangan, tentunya kondisi ini sangat tidak memuaskan.

"Kami bisa menang pada beberapa seri dan beberapa kali naik podium, tapi jelas itu bukanlah tujuan kami," ujar Puig, dikutip dari Speedweek.com, Minggu (5/12/2021).

Puig menambahkan, musim ini Marquez masih membutuhkan waktu untuk mencapai level terbaiknya. Sementara Pol Espargaro, mengalami kesulitan untuk memahami motor balap RC213V lebih baik.

"Hal yang terburuk adalah Marc tidak kembali, dia tidak pulih seperti yang kami harapkan, atau yang dia juga harapkan," kata Puig.

Dia mengatakan, cederanya yang terbaru sangat tidak diduga. Sekarang, Puig hanya bisa berharap untuk masa depan yang lebih baik dan bisa memulai musim 2022 dengan lebih awal.

"Kami bisa mengatasi banyak masalah pada periode terakhir ini, tidak hanya dengan pebalap, tapi kami juga kesulitan dengan motor kami di banyak sirkuit," ujar Puig.

Puig berharap pengembangan pada RC213V bisa membantu untuk mendapatkan performa yang lebih baik di musim depan. Sebab, banyak yang menyebutkan bahwa perubahan RC213V cukup besar.

"Ini bukanlah motor baru secara radikal, hanya berbeda secara substansi. Kami selalu mencoba detail kecil, sekalipun dalam kuantitas yang besar," kata Puig.

Menurut Puig dan beberapa pebalap Honda, motor baru ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Nsmun, kemungkinan besar akan tetap dipertahankan untuk terus dikembangkan.