Spesifikasinya hidrogen disimpan di tangki Metal Hydrid (NiMH), mengusung motor fuel cell PEMFC 500W kemudian dinamo atau motor listrik DC 500W dan baterai Lithium Ion 48 V.
Abdul Hamid Budiman, Kepala Proyek Fuel Cell BRIN menjelaskan, secara sederhana fuel cell merupakan peranti yang menciptakan listrik dari bahan baku hidrogen dan oksigen.
"Hidrogen yang ditabung bertemu dengan oksigen udara bebas mengalami reaksi elektrokimia sehingga menghasilkan listrik. Listriknya kita pakai untuk menggerakkan motor," katanya kepada Kompas.com, Jumat (26/11/2021).
Selain energi listrik, proses kimia keduanya juga akan menghasilkan air (H2O). Listriknya dipakai buat menggerakan daya motor, sedangkan air yang dihasilkan dibuang.
"Kalau di mobil ada seperti knalpot kecil, tapi kalau ini masih skala riset kita biarkan menetes begitu saja seperti selang. Tapi bukan pengertian seperti air selang yang keluar air deras, lebih seperti uap air," katanya.
Meski demikian pada motor riset fuel cell ini, pihak BRIN tetap memakai baterai. Tujuannya memberi daya kepada kapasitor untuk menjaga tegangan atau daya listrik yang dihasilkan reaksi kimia tersebut.
"Tetap dibutuhkan (baterai), ini untuk menjaga. Sebab hasil reaksi tersebut ada range dan itu mesti dijaga," ungkap salah satu staf BRIN menjelaskan di lokasi.
Baterainya sendiri disimpan di top box atau kotak kecil di bagian belakang motor. Di kotak tersebut juga diletakkan pemutus arus dan komponen elektrik lainnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/11/27/140200215/spesifikasi-motor-fuel-cell-pengembangan-brin