KOMPAS.com – Memasuki akhir tahun, intensitas curah hujan di beberapa daerah di Indonesia mulai tinggi. Bahkan, beberapa titik di wilayah tertentu tergenang air dan banjir karena hujan turun terus-menerus.
Pada kondisi cuaca seperti itu, Anda harus berhati-hati saat berkendara. Apalagi, kondisi lalu lintas di kota besar, seperti Jakarta, mulai kembali normal seiring penurunan kasus positif Covid-19 di Tanah Air.
Beragam risiko bisa terjadi jika Anda tidak berhati-hati ketika berkendara di jalanan licin, basah, atau tergenang air pada musim hujan. Salah satunya adalah hydroplaning atau aquaplaning.
Hydroplaning bisa terjadi karena ban mobil kehilangan traksi pada permukaan jalan saat melintasi genangan air.
Hal tersebut disebabkan oleh air tidak sempat dipindahkan oleh kembangan ban dan tetap bertahan di bagian bawah permukaan. Alhasil, air ini membentuk lapisan tipis yang menyebabkan permukaan ban mobil tidak menyentuh jalan.
Head of Corporate Communications and Public Relations PT Bridgestone Tire Indonesia Arko Kanadianto mengatakan, kondisi tersebut membuat mobil menjadi sulit dikendalikan dan membahayakan diri sendiri ataupun pengendara lain.
“Saat hydroplaning terjadi, sebaiknya pengendara tidak mengambil langkah antisipasi ekstrem, seperti melakukan pengereman mendadak atau berbelok dengan tajam. Terutama pada kondisi jalan yang sedang penuh genangan air,” ujar Arko dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (12/11/2021).
Langkah antisipasi
Sebagai langkah antisipasi, pengendara bisa mengurangi kecepatan sebelum melintasi jalanan yang tergenang air.
Langkah tersebut terbilang paling aman untuk menghindari hydroplaning. Sebab, semakin kencang kecepatan ketika melewati genangan air, semakin tinggi pula risiko terjadi hydroplaning. Maka dari itu, penting untuk melambatkan laju kendaraan ketika jalanan basah atau terdapat genangan air.
Selanjutnya, pastikan tekanan angin ban mobil berada pada angka yang direkomendasikan oleh pabrikan mobil masing-masing. Dengan tekanan angin yang sesuai, ban dapat mengalirkan air dengan baik sehingga tetap optimal menempel pada permukaan jalan.
Kemudian, pastikan telapak ban masih bagus dan tidak gundul. Pasalnya, ban dengan kondisi telapak yang tidak gundul memiliki jalur atau pola kembangan untuk air saat melewati genangan. Dengan demikian, ban masih bisa menapak di permukaan jalan lantaran air masih bisa mengalir.
Perlu diingat pula bahwa ban merupakan satu-satunya komponen kendaraan yang berhubungan langsung dengan permukaan jalan.
Oleh karena itu, Anda sebagai pemilik kendaraan harus selalu memastikan untuk memilih ban berkualitas tinggi. Jangan lupakan pula perawatan ban secara rutin agar tetap aman saat berkendara.
Sebagai rekomendasi, Anda bisa memilih ban dari Bridgestone yang sesuai dengan kebutuhan.
Perlu diketahui, Bridgestone merupakan salah satu pabrikan ban ternama di dunia yang senantiasa berkomitmen menghadirkan produk berkualitas tinggi demi keselamatan para penggunanya.
Kunjungi laman bridgestone.co.id untuk mengetahui lebih lengkap mengenai Bridgestone.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/11/27/084200715/musim-hujan-tiba-periksa-ban-mobil-agar-aman-selama-perjalanan