JAKARTA, KOMPAS.com - Pengendara motor kerap dijadikan target kejahatan di jalan raya. Salah satunya seperti seorang pria bernama Bagas di Palembang Sumatera Selatan.
Kejadian bermula saat Bagas sedang mendorong motornya yang kehabisan bensin, menuju rumah neneknya. Kemudian tiga orang datang dan bilang mau membantu mendorong motor.
“Saya waktu itu tidak curiga dan bersyukur malah ada yang mau bantu,” ucap Bagas dikutip dari Kompas.com, Jumat (26/11/2021).
Namun naasnya, kondisi jalan yang gelap justru dimanfaatkan para pelaku untuk melakukan aksi kejahatan. Ketiga pelaku tersebut mengancam akan menusuk Bagas apabila tidak menyerahkan dompet, ponsel dan motor yang kehabisan bensin.
Alhasil ketiga pelaku tersebut dengan leluasa membawa kabur dompet, ponsel, dan motor yang sedang kehabisan bensin.
Menanggapi hal ini, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, menerima pertolongan seseorang di saat keadaan darurat memang sangat dibutuhkan. Namun Sony mengingatkan, penting untuk melihat situasi dan kondisi lokasi tersebut.
“Setelah kehabisan bahan bakar, segera arahkan kendaraan ketempat yang ramai dengan tujuan terlihat oleh banyak saksi. Jangan sampai terlihat orang lain kalau sedang kesulitan, sehingga menimbulkan niat kejahatan,” ucap Sony saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/11/2021).
Sony melanjutkan, segera hubungi orang lain yang terdekat atau sanak keluarga dan minta pertolongan. Kemudian, kalau ada pertolongan dari pihak lain lebih baik ditolak dengan melihat situasi dan kondisi yang ada.
“Jika kejadiannya seperti itu, lebih baik dikasih saja karena nyawa nomor satu, kemudian segera hubungi kantor polisi terdekat,” katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/11/26/170100515/waspada-modus-baru-begal-pura-pura-bantu-dorong-motor-mogok