TANGERANG, KOMPAS.com – Bus dengan sasis Hino R260 memang bisa dibilang menjadi favorit Berbagai Perusahaan Otobus (PO) di Indonesia. Dengan mesin J08E, Hino R260 memiliki tenaga 260 PS atau setara 256,4 TK dan torsi 745,3 Nm.
Jika diperhatikan, Hino R260 kerap menjadi pilihan karena mesin yang konvensional, belum banyak perangkat elektrik yang disematkan. Sehingga PO bus banyak yang melakukan modifikasi pada mesin dengan tujuan meningkatkan performanya.
Namun ternyata, ada beberapa efek yang dirasakan dari ubahan yang dilakukan tadi. Salah satu yang menjadi masalah adalah sasis Hino R260 dianggap gampang overheat dan bahkan suka menghabiskan oli.
Irwan Supriyono, Aftersales Director PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) mengatakan, ada beberapa pelanggan yang melakukan penyetelan pada mesin. Tujuannya memang mereka ingin mendapatkan performa maksimal.
“Tapi dari sisi lain, adjustment (modifikasi) akan mengakibatkan overheat. Tentunya dengan adjustment, bahan bakar yang disemprotkan pasti melebihi standar yang sudah kita tetapkan, sehingga temperatur ruang bakar semakin tinggi,” ucap Irwan di Tangerang, Rabu (17/11/2021).
Apalagi jika ditambah dengan sistem pendinginan mesin yang juga rusak, tentu akan mudah mengalami overheat. Irwan mengatakan kalau pihaknya berkali-kali mengingatkan pelanggan untuk tidak melakukan modifikasi.
Hino sendiri juga sudah melakukan tes pada sasis R260 yang digeber di Tol Transjawa dengan rute Jakarta-Surabaya Pergi-Pulang (PP). Mesin J08E yang digunakan R260 tidak mengalami masalah overheat, bahkan oli juga tidak berkurang banyak.
“Jadi sudah dibuktikan tidak ada masalah seperti overheat, selama tidak dilakukan adjustment pada mesinnya,” ucap Irwan.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/11/19/110200715/anggapan-sasis-bus-hino-kerap-overheat-ini-penyebabnya