TANGERANG, KOMPAS.com – Xenia generasi terbaru merupakan kendaraan yang jauh berbeda dibandingkan model sebelumnya. Selain dari penampilan, perbedaan juga datang dari hal teknis.
Secara kasat mata, Xenia terbaru tampak lebih besar dari model sebelumnya. Berdasarkan data spesifikasi, mobil ini memiliki panjang 4.395 mm, sementara model sebelumnya 4.190 mm.
Adapun untuk wheelbase juga lebih panjang, model barunya mencapai 2.750 mm, sementara model lama 2.655 mm.
Meskipun secara ukuran membesar, namun bobot Xenia terbaru justru lebih ringan dari model yang lama.
Anjar Rosjadi, Research & Development (R&D) Product Planning Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM), mengatakan, hal ini disebabkan karena penggunaan material pada sasis dan mesin yang berbeda.
Menurutnya, Xenia model lama masih mengusung rangka konvensional dengan Hi Tensile Material. Sementara model barunya memakan teknologi yang lebih modern Bernama Ultra High Tensile Material, sehingga bobotnya bisa berkurang 45 kg.
Anjar menambahkan, dengan rangka baru ini, antara sasis dan bodi sudah tidak terpisah. Jadi sudah menggunakan rangka yang terhubung atau dalam istilah lain monokok.
“Kemudian dari mesin dan transmisi juga berbeda. Kalau dulu mesin masih pakai unit berkode EJ-DE dan K3-DE. Itu kan masih pakai casting iron, jadi bobotnya berat,” ucap Anjar, di ICE BSD City, Jumat (12/11/2021).
“Kalau yang sekarang (1NR dan 2NR) mostly sudah alumunium alloy. Kemudian secara power jauh berubah, antara K3-DE (86 PS atau setara 84 tk dan torsi 119 Nm) dan 1NR-VE (97 PS atau setara 95 tk dan torsi 12,3 kgm atau setara 120 Nm),” ujar dia.
Selain mesin, perbedaan berlanjut ke sektor transmisi. Di mana transmisi Dual CVT membuat efisiensi bahan bakar jadi lebih maksimal.
Kemudian sistem penggeraknya juga berubah, yang tadinya rear wheel drive, menjadi front wheel drive. Artinya komponen seperti as kopel dan gardan yang cukup berat telah menghilang, sehingga mengurangi bobot mobil secara keseluruhan.
“Secara total, eifisensi generasi ketiga jika dibandingkan Xenia generasi pertama, bisa mencapai 18 km per liter, untuk CVT khususnya. Sementara generasi pertama dengan metode yang sama hanya 15 km per liter,” kata Anjar.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/11/13/102200115/bahas-ubahan-teknis-xenia-terbaru-jadi-lebih-ringan-dan-efisien