JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat sebanyak 3.900 pengemudi mobil yang melakukan pelanggaran aturan ganjil genap di wilayah Jakarta.
Kasubdit Gakkum Diltlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono mengatakan, jumlah tersebut dihimpun dari data yang dicatat kepolisian selama dua pekan pemberlakuan pembatasaan kendaraan dengan ganjil genap.
“Dua pekan ini, ada 3.900 pelanggar yang sanksi tilang. Kemudian teguran 1.700 an,” ujar Argo kepada Kompas.com, Selasa (9/11/2021).
Argo melanjutkan, untuk pelanggar paling banyak ditemukan di wilayah Jakarta Timur, yakni di Jalan DI Panjaitan dan Jalan Ahmad Yani. Setidaknya ada 300-500 kendaraan yang tidak mengikuti aturan ganjil genap setiap pagi hari.
Sedangkan pada sore hari, terdapat 150 kendaraan yang melanggar kebijakan tersebut.
“Kalau sore hari masih bisa menunggu ganjil genap selesai. Tapi kalau pagi semua harus buru-buru berangkat ke kantor. Makanya secara kemacetan dan pelanggaran pasti lebih banyak,” ucapnya.
Sebelumnya, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan dari hasil rapat bersama Dinas Perhubungan memutuskan bahwa ganjil genap diperluas menjadi 13 titik.
Ganjil genap akan berlaku pada Senin-Jumat dengan dua sesi. Sesi pertama pukul 06.00 WIB - 10.00 WIB dan sesi kedua pukul 16.00 WIB - 20.00 WIB. Sementara pada libur Sabtu, Minggu dan hari libur nasional ganjil genap tidak berlaku.
Adapu untuk para pelanggar sistem ganjil genap akan dikenai sanksi tilang yang mengacu pada Pasal 287 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yakni denda maksimal Rp 500.000.
Berikut rincian 13 kawasan penerapan ganjil genap di DKI Jakarta:
1. Jalan Sudirman
2. Jalan MH Thamrin
3. Jalan Rasuna Said
4. Jalan Fatmawati
5. Jalan Panglima Polim
6. Jalan Sisingangaraja
7. Jalan MT Haryono
8. Jalan Gatot Subroto
9. Jalan S Parman
10. Jalan Tomang Raya
11. Jalan Gunung Sahari
12. Jalan DI panjaitan
13. Jalan Ahmad Yani
https://otomotif.kompas.com/read/2021/11/10/082200715/dua-pekan-ganjil-genap-di-jakarta-polisi-tilang-ribuan-pelanggar