JAKARTA, KOMPAS.com – Belum lama ini terjadi lagi mobil angkot yang terbakar di Jalan Lintas Riau-Sumatera Utara, Riau, Sabtu (6/11/2021). Delapan penumpang mengalami luka bakar dan empat di antaranya adalah anak-anak.
Melansir dari Kompas Regional, angkot membawa jeriken berisi Pertalite dan terbakar. Kepala Kepolisian Resor Rohil AKBP Nurhadi Ismanto mengatakan, api muncul dari bagian belakang mobil yang diduga berawal dari korsleting baterai listrik.
Rupanya angkot tersebut juga membawa jeriken berisi Pertalite yang membuat api membesar dengan cepat. Menanggapi kejadian ini, Training Director The Real Driving Centre mengatakan, membawa bahan bakar di dalam kabin berbahaya.
“Bahayanya bila terjadi korsleting, akan berpotensi memperparah keadaan. Kemudian kalau terjadi kecelakaan, bisa saja wadah BBM pecah dan menyebabkan timbulnya api,” ucap Marcell kepada Kompas.com, Minggu (7/11/2021).
Marcell menyarankan, jika memang ingin membawa BBM selama perjalanan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, simpan BBM pada wadah yang memang ditujukan untuk membawa BBM.
“Kedua, pengisian jangan sampai penuh, pastikan sisakan ruang untuk ekspansi gas. Ketika, jeriken harus terikat dengan baik, sehingga tidak mudah tumpah atau jatuh,” kata Marcell.
Kemudian, tempatkan jeriken di luar kendaraan, jangan di kabin. Terakhir, jangan pernah isi ulang atau membuka jeriken di kabin kendaraan. Selain itu, membawa jeriken di kabin juga bisa mengeluarkan aroma bahan bakar yang mengganggu kenyamanan.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/11/07/132100615/ini-bahaya-membawa-jeriken-isi-bbm-di-kabin-kendaraan