JAKARTA, KOMPAS.com - Berkendara menggunakan sepeda motor saat musim hujan harus ekstra hati-hati. Selain kondisi jalanan menjadi lebih licin, adanya ancaman lain seperti jalan berlubang juga bisa mengganggu dan membahayakan pengendara.
Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng Oke Desiyanto mengatakan, bahwa persiapan kendaraan perlu di cek lebih dulu agar tidak menjadi kendala tambahan di saat hujan deras seperti kondisi ban harus memiliki alur dan kedalaman alur minimal 2 mm.
Oke melanjutkan, untuk jalur membuang air dan tekanan ban harus sesuai panduan buku pedoman pemilik kendaraan.
Pastikan jalur pengereman normal, kampas rem masih dalam batas aman, lampu-lampu aman menyala, klakson berfungsi baik, saluran masuk udara mesin, sistem pengapian mesin, dan kelistrikan dalam kondisi terlindungi dari air dan berfungsi normal.
“Paling utama adalah keselamatan, jika terpaksa menembus hujan, pastikan punya kemampuan bertahan dari dampak hujan dan siap mengatur risiko bahaya,” ujar Oke Desiyanto, Minggu (31/10/2021).
Resiko tersebut seperti jalan lebih licin, tubuh yang kedinginan, serta dibutuhkan kewaspadaan lebih tinggi untuk menghadapi kondisi lalu lintas yang tidak terduga contohnya saling serobot, pohon tumbang, banjir, lubang dalam genangan, dan lainnya. Itu sebabnya sangat tidak disarankan berkendara saat hujan.
Apabila saat berkendara turun hujan tiba-tiba, pengendara motor sebaiknya tidak panik ataupun melakukan gerakan secara mendadak karena akan membahayakan.
Lebih baik bila mengurangi kecepatan secara perlahan, nyalakan lampu sein, berada di jalur paling kiri (lambat), serta waspada terhadap gerakan pengendara lain yang terburu-buru menghindar.
“Sebaiknya saat hujan mulai turun, segera temukan tempat berteduh sementara untuk berlindung hujan dan pastikan tempat tersebut merupakan bangunan yang kokoh karena sangat berbahaya untuk berlindung di bawah pohon atau bangunan yang tidak permanen, terutama saat hujan dengan disertai angin kencang,” kata dia.
Jika terpaksa melanjutkan perjalanan, maka perlu persiapan yang digunakan lebih dulu seperti jas hujan dengan model baju dan celana, tidak disarankan menggunakan model jas hujan memanjang ke bawah.
“Selain itu pilihlah warna cerah atau terdapat pita yang bisa memendarkan cahaya. Jangan lupa untuk tetap gunakan sarung tangan tahan air dan mudah kering untuk menahan dingin air hujan serta lindungi kaki dengan bersepatu tahan air. Gunakan juga helm dan kaca helm bening agar terlindung dari air serta kotoran,” ucap Oke.
Perlu diketahui, saat awal hujan, ritme pengendara motor cenderung lebih liar dan kencang untuk segera menghindari hujan, padahal hal ini berbahaya terutama bila permukaan jalan yang dilalui menjadi lebih licin ketika hujan pertama kali membasahi aspal.
Oleh sebab itu, pastikan berkendara dengan berkecepatan rendah untuk memberikan waktu ban membuang air ke samping dari jalurnya agar mendapatkan cengkraman, hindari pula genangan yang tidak kita ketahui permukaan dalamnya.
“Gunakan rem dan gas dengan bertahap dan jagalah jarak dengan pengendara depan paling dekat 5 meter, dengan rata - rata kecepatan 25 km per jam,” kata Oke.
Cari informasi dengan lengkap dan jelas melalui mata terkait kondisi jalur ke depan sejauh mungkin agar mampu mengantisipasi gerakan atau keadaan yang tidak terduga di jalan, serta tingkatkan level kewaspadaan.
“Jika derasnya hujan membuat pandangan dan kecepatan melihat kedepan terganggu, maka harus segera berteduh karena berbahaya sekali berkendara tanpa pandangan jelas situasi di depan,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/10/31/174100615/penting-diperhatikan-pemotor-saat-berkendara-di-musim-hujan