JAKARTA, KOMPAS.com - Perawatan dan meliharaan sepeda motor merupakan hal wajib untu menjaga kondisi motor. Konsumen bisa melakukan servis di bengkel resmi atau non resmi.
Ada anggapan bahwa kelemahan bengkel resmi relatif lebih mahal ketimbang non resmi. Anggapan seperti itu tidak salah tapi juga tidak "saklek" atau tidak selamanya benar.
Kepala Bengkel Honda AHASS Daya Motor Cibinong Asep Suherman mengatakan, harga bengkel resmi pasti. Sedangkan ada bengkel non resmi yang mematok harga di luar kewajaran.
"Kebanyakan seperti itu (mahal). Padahal nyatanya terkadang banyak juga bengkel umum yang harganya tidak masuk di akal. Yang pasti sebelum pengerjaan semua akan dikonfirmasi kepada konsumen perihal biayanya," katanya kepada Kompas.com, Senin (25/10/2021).
Herman mengatakan, ada tiga kepastian yang ditawarkan begkel resmi atau dalam hal ini bengkel tempatnya bekerja, yakni kepastian biaya, kepastian pengerjaan dan kepastian waktu.
"Adapun jika lebih detail ada keramahan petugas, garansi, mekanik bersertifikat dan part terjamin keasliannya," katanya.
Selain itu, salah satu anggapan servis di bengkel resmi lebih mahal karena mekanik bengkel resmi selalu menganjurkan pemilik untuk langsung ganti komponen baru.
"Tidak juga dikarenakan setiap mekanik wajib mengkonfirmasi/menyarankan/menyampaikan jika memang ada part yang harus diganti sesuai standar penggantian part," katanya.
"Kalau bahasa kami rekomendasi penggatian parts," kata Herman.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/10/25/150100915/servis-motor-di-bengkel-resmi-mahal-ini-kata-kepala-bengkel-ahass