JAKARTA, KOMPAS.com – Toyota berencana membangun pabrik baterai untuk menopang era kendaraan elektrifikasi, mulai hybrid, PHEV, Fuel Cell, termasuk BEV di Amerika Serikat. Rencana ini merupakan bagian dari investasi Toyota sebesar 3,4 miliar dolar AS atau setara Rp 48 triliun di Negeri Paman Sam.
Dilansir dari Nikkei (22/10/2021), produsen mobil Jepang akan mendirikan perusahaan baru untuk pabrik baterai dengan Toyota Tsusho, di mana 90 persen bagian bakal dimiliki Toyota.
Kabarnya, pabrik ini akan memulai produksi pada 2025. Selain itu, fasilitas ini bakal jadi pabrik baterai pertama Toyota di AS, yang akan mempekerjakan sekitar 1.750 karyawan.
Sebagai awalan, pabrik tersebut akan membuat baterai lithium-ion untuk kendaraan hybrid, kemudian juga untuk memproduksi baterai kendaraan listrik.
Sebelumnya pada September 2021, Toyota mengatakan bakal menginvestasikan 1,5 triliun yen atau setara Rp 187 triliun untuk pengembangan baterai mobil listrik di seluruh dunia pada 2030.
Perusahaan bertujuan untuk menjual 8 juta unit kendaraan listrik, termasuk hybrid, pada tahun 2030. Di mana 2 juta unit di antaranya merupakan EV dan mobil fuel cell.
Untuk diketahui, perusahaan baru dengan Toyota Tsusho akan menjadi usaha patungan ketiga terkait baterai Toyota.
Toyota diketahui telah menjalin kerja sama dengan Panasonic, untuk mendirikan Primearth EV Energy yang berbasis di Jepang pada tahun 1996 sebagai pemasok baterai mobil hybrid.
Pada tahun 2020, kedua perusahaan meluncurkan Prime Planet Energy & Solutions, yang bertanggung jawab untuk produksi dan pengembangan baterai otomotif.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/10/23/080200215/toyota-bangun-pabrik-baterai-mobil-listrik-di-as