BOGOR, KOMPAS.com - Pada hari Rabu (6/10/2021) PT Mobil Anak Bangsa (MAB) melakukan penandatanganan MoU dengan Desten, sebuah perusahaan produsen baterai dan sistem pengecasan Ultra Fast Charging.
Di tengah acara, PT MAB pun mengajak awak media untuk mencoba sensasi naik bus listrik 12 meter buatannya. Untuk model yang digunakan adalah bus perkotaan yang biasa digunakan sebagai Bus Rapid Transit (BRT) dengan panjang 12 meter.
Pertama kita bahas bagian eksteriornya, untuk bodi, bus ini sepenuhnya dibuat oleh karoseri MAB di Demak. Bodi luar layaknya BRT, punya pintu masuk yang rendah di depan dan tinggi di tengah, untuk naik dari halte.
Bagian depan nampak modern karena memakai lampu yang sipit, modelnya mirip dengan milik bus Evolander buatan karoseri New Armada. Masih di bagian depan, ada running text LED di bagian atasnya.
Masuk ke kabin, layaknya BRT, bangku yang digunakan juga sederhana, terbuat dari plastik yang dilapis dengan busa agar nyaman. Selain itu juga sudah dipasangkan sabuk pengaman dua titik di setiap bangku.
Di bagian kabin juga tersedia ruang khusus untuk pengguna kursi roda, walaupun hanya satu. Dengan panjang bus 12 meter, di kabinnya bisa memuat sampai 50 orang, baik duduk dan berdiri.
Pengetesan ini dilakukan di Sirkuit Sentul, memang tidak sesuai dengan penggunaannya nanti di jalan raya. Namun setidaknya, di Sirkuit Sentul bisa merasakan performa dari motor listrik bertenaga 240 kW atau setara 321 TK.
Kami pun disetiri oleh Direktur Teknik PT MAB Bambang Tri Soepandji sambil dijelaskan berbagai fitur bus canggih ini. Pertama di belokan pertama Sirkuit Sentul, dicoba sensasi suspensi udara dari bus ini.
Bus terasa stabil dan hening, tidak terdengar suara 'kreyet-kreyet' layaknya bus biasa. Hal ini didukung dengan suspensi udara dan sasis bus yang menggunakan space frame semi monokok.
Selain itu, heningnya suara kabin juga dikarenakan bus ini bukanlah bus konvensional, melainkan bus dengan baterai listrik berkapasitas 315 kWh.
Masuk ke trek lurus Sentul, Ongky sapaan akrab Bambang menguji keandalan dari motor listriknya. Dari posisi diam, pedal gas diinjak dalam, menghasilkan dorongan yang sangat kuat berkat torsinya yang besar, 2.500 Nm.
Setelah itu, Ongky pun kembali menguji suspensi dari bus buatan dalam negeri ini. Di terk lurus, bus diajak oleng kanan dan kiri, seluruh penumpang pun heboh, namun tetap bisa dikendalikan dengan baik.
Ongky juga menjelaskan, bus MAB sudah dilengkapi dengan retarder layaknya bus premium. Selain itu juga ada sistem regenerative brake yang mengisi baterai ketika pedal gas diangkat.
Pengujian di Sirkuit ini pun berjalan dengan singkat. Setelah berkeliling sekitar 2 lap, bus kembali ke area paddock untuk mengakhiri sesi tes bersama media.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/10/07/174100315/keliling-sirkuit-sentul-naik-bus-listrik-mobil-anak-bangsa