JAKARTA, KOMPAS.com - Krisis cip global masih menghantui produsen otomotif di dunia. Tak terkecuali bagi merek mobil premium asal Inggris, Land Rover.
Gerry Kertowidjojo, Presiden Direktur PT JLM Auto Indonesia mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini membuat pasokan produk dari pabrikan mengalami masalah.
Tidak hanya itu, masalah krisis cip global juga menjadi salah satu penyebab utama pengiriman produk ke konsumen mengalami keterlambatan.
Setidaknya butuh waktu sekitar dua sampai tiga bulan untuk pengiriman mobil Land Rover di Indonesia.
“Kalau kita lihat situasi ekonomi di Indonesia, semua terdampak dengan kasus Covid-19 ini. Dari masalah cip juga berpengaruh, dan membuat pengiriman produk ke konsumen mengalami keterlambatan. Jadi bukan semata-mata karena short supply saja,” ucap Gerry saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan pekan lalu.
Meski begitu, ia mengungkapkan, untuk Land Rover masih memiliki pasar yang cukup unik di tengah pandemi. Menurutnya konsumen Land Rover memiliki passionate (antusias yang tinggi) untuk mendapatkan model terbaru.
Hal senada juga diungkapkan oleh Susilo Darmawan, Head of Retail Network PT Indomobil Trada Nasional. Walaupuan saat ini Land Rover Indonesia sedang mengalami short supply, namun capaian penjualan Jaguar Land Rover justru mengalami peningkatan di luar ekspekasi.
“Terus terang diluar ekspektasi kita, misalkan targetnya 100 saat ini kami sudah mencapai kenaikan 160 sampai 200 persen. Seperti yang sudah diungkapkan, kondisi saat ini jujur kami sedang short supply. Terutama untuk model seperti Defender 110 dan 90,” kata dia.
“Kami meminta maaf pada penggemar yang sudah bersedia memberikan uang muka tapi pengantarannya terlambat,” lanjut Susilo.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/10/04/160100515/terdampak-pandemi-dan-krisis-cip-beli-land-rover-harus-inden