Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Mayoritas Ban Berwarna Hitam

JAKARTA, KOMPAS.com - Mayoritas ban kendaraan baik mobil dan sepeda motor berwarna hitam. Padahal seperti diketahui bahan dasar ban ialah karet yang berwarna putih.

Hendra Santoso, Direktur Motorindo Sejahtera Sole Distibutor Jabodebek ban Kingland, mengatakan, ban berwarna hitam karena dicampur bahan karbon hitam.

"Ban dibuat berwarna hitam karena mengandung carbon black," kata Hendra kepada Kompas.com, Rabu (29/9/2021).

Tujuan ditambahkan karbon hitam tersebut kata Hendra untuk memperkuat material ban. Tanpa karbon hitam daya tahan ban berkurang.

"Carbon black sehingga lebih kuat dan lebih awet. Jika ban (dibuat) berwarna maka tidak akan stabil warnanya. Maka baru dan lama akan beda jauh," kata Hendra.

Jimmy Handoyo, Technical Service & Development Department Head ban FDR, karbon hitam ditambahkan dalam proses pembuatan ban sebagai pengisi pengembang agar karet mendapat volume yang sesuai.

"Karbon hitam ditambahkan sebagai filler pengisi volume pada ban, kenapa tidak warna lain, karena sat ini carbon black paling mudah didapatkan bandingkan yang lain," kata Jimmy.

Meski saat ini mayoritas ban berwarna hitam, namun di awal penemuannya ban berwarna putih karena mengunakan karet murni.

Ban warna hitam mulai tenar setelah produsen mulai menambahkan karbon hitam di penghujung Perang Dunia 1.

Di awal penemuannya karbon hitam ditambahkan untuk memperkuat daya tahan ban.

Setelah diteliti, senyawa karet yang ditambahkan karbon hitam disebut mempunyai umur pakai yang lebih lama.

Jack Koenig, dalam bukunya "Spectroscopy of Polymers," menyebut ban tanpa karbon hitam mempunyai umur lebih pendek ketimbang yang ditambahkan karbon hitam.

Perbedaan kekuatannya bahkan mencapai 5.000 mil.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/10/01/124200015/alasan-mayoritas-ban-berwarna-hitam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke