JAKARTA, KOMPAS.com - PT Nissan Motor Distributor Indonesia akhirnya secara resmi telah membuka keran pemesanan untuk produk kendaraan listrik terlarisnya, Leaf, untuk pasar Indonesia.
Hal tersebut sejalan dengan upaya perseroan di beberapa tahun belakangan yang ingin berkontribusi untuk mengembangkan teknologi dan elektrifikasi di berbagai lini produknya sehingga polusi atas emisi gas buang bisa ditekan.
Hanya saja bila melihat desain eksterior dan interior mobil, tidak nampak beda secara signifikan dibanding kendaraan roda empat pada umumnya (berbahan bakar minyak). Padahal, produk terkait merupakan generasi terbaru.
Lantas, apa yang membuat Leaf menarik dan berbeda dari kompetitor? Dalam membuktikan hal tersebut, tim Kompas.com mendapat kesempatan untuk bisa mengulik lebih dalam atas mobil listrik terlaris di dunia itu.
Setelah beberapa kali mencoba mencari celah pada bagian eksterior mobil, tim tidak mendapatkan komplain yang penting. Sebab, mobil benar-benar menawan dan tidak banyak tarikkan futuristik nan mencolok.
Lihat saja bagian depannya, Nissan masih menggunakan konsep V motion sebagaimana produk yang sudah familiar oleh masyarakat kebanyakan. Di mana, sektor depan terkesan meruncing dengan grill lebar yang menawan.
Sementara pada bagian samping, desain Leaf dibuat dinamis tanpa guratan atau tarikan bodi yang menonjol. Hal ini pula diterapkan pada bagian belakang, tidak jauh berbeda dari desain hatchback pada umumnya dengan kaca landai.
Bahkan, penanda bahwa mobil merupakan kendaraan ramah lingkungan yang sepenuhnya digerakkan oleh baterai listrik hanya dapat terlihat dari bagian belakang dan samping dengan tulisan 'Zero Emission'.
Sehingga, masyarakat yang ingin melakukan peralihan dari mobil konvensional ke mobil listrik tidak kaget. Sebab dari kesan pertamanya tampak memberi tahu bahwa cara mengendarai Leaf sama saja seperti mobil lain.
Masuk ke bagian kabin, perasaan serupa juga masih dirasakan. Tidak ada sesuatu yang 'aneh' pada mobil baik dari desain dasbor, kontrol AC, kursi, kontrol panel, sampai tombol-tombol untuk memanfaatkan beragam fitur di mobil.
Hanya saja memang model tuas transmisi yang disematkan berbeda, lebih futuristis dengan aksen warna biru yang menandakan bila kendaraan ramah lingkungan. Kemudian ada pula fitur tambahan untuk menghemat konsumsi daya listrik, yaitu e-Pedal.
Sayangnya, guna mendapatkan harga jual yang terjangkau, pengemudi atau penumpang Leaf tidak akan menemukan banyak soft touch di mobil. Hampir seluruh material di dasbor dan panel pintu ialah plastik dan karet.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/09/18/120716215/bahas-desain-dan-karakter-nissan-leaf-di-indonesia