JAKARTA, KOMPAS.com - Saat naik di atas sepeda motor yang berhenti, sebagian orang hanya memanfaatkan standar samping sebagai satu-satunya tumpuan agar motor tidak terjatuh. Kaki si pengendara tidak turun sama sekali.
Alasan yang umum dikemukakan adalah agar kaki tidak perlu bekerja menumpu beban sepeda motor beserta pengendaranya. Sebab kaki akan mudah pegal menahan beban tersebut.
Fenomena ini umum ditemukan saat berhenti sementara di tepi jalan. Selain itu terkadang hal tersebut juga bisa ditemukan di persimpangan dengan lampu merah yang relatif lama.
Lantas apakah duduk di motor yang hanya bertumpu pada standar samping memiliki risiko? Dari kacamata safety riding, Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani menjelaskan bahwa hal semacam itu wajar dan aman-aman saja.
Namun pengendara yang melakukan hal tersebut harus selalu ingat jika posisi standar samping yang masih dalam keadaan turun. Jangan sampai pengendara lupa menaikkan standar sampingnya lantas langsung melanjutkan perjalanan.
"Yang dikhawatirkan ketika setelah motor kembali jalan biasanya pengendara jadi lupa untuk kembali menaikkan standar samping motor tersebut. Bisa saja berakibat fatal karena standar samping bisa tersangkut ke jalan atau pengendara akan kaget saat manuver belok ke kiri," ujar Agus kepada Kompas.com, Senin (13/9/2021).
Ia menambahkan kejadian semacam itu patut diwaspadai bagi pengendara motor bebek atau sport yang belum memiliki fitur keselamatan Side Stand Switch. Teknologi yang umum terpasang di motor matik ini membuat mesin tidak akan bisa dinyalakan saat standar samping belum dinaikkan.
Dari segi teknis, duduk di atas motor hanya bertumpu pada standar samping dikhawatirkan bisa mengubah konstruksi komponen tersebut. Hal ini dijelaskan oleh Instruktur Service Yamaha Jatim Dwi Suwanto pada kesempatan yang berbeda.
"Pada dasarnya side stand dibuat untuk menopang motor saat diparkir. Jika dikasih beban tambahan misalnya diduduki ada kemungkinan konstruksi akan berubah. Terlihat dari kemiringan motor yang tambah miring," kata Dwi menjelaskan.
Dwi mengatakan bahwa hingga saat ini belum pernah menemukan kasus standar samping patah akibat perlakuan semacam itu. Namun jika diberi beban berlebih, ada kemungkinan bisa patah.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/09/14/111200115/memahami-risiko-duduk-di-motor-yang-hanya-menggunakan-standar-samping