JAKARTA, KOMPAS.com – Usai membahas desain Daihatsu Rocky, kami langsung beranjak ke balik kemudi untuk mencoba impresi berkendaranya. Seperti apa rasa berkendara kembaran Toyota Raize ini?
Pertama kita ulas apa yang ada di balik kemudinya. Rocky memiliki pengaturan tilt steering, tapi tidak untuk telescopic steering. Joknya bisa diatur naik-turun, maju-mundur dan reclining secara manual.
Posisi duduknya mungkin tidak begitu ergonomis untuk semua orang, lantaran jarak setir ke badan masih kurang dekat.
Jika jok dimajukan agar posisi tangan cukup dekat, ruang kaki akan terasa sempit karena posisi tadi. Sehingga Anda harus berkompromi, mau posisi tangan yang enak, atau kaki yang nyaman.
Namun dengan adanya konsol boks di tengah, serta door trim dengan material empuk terutama di area sikut. Menyetir terasa lebih santai, seperti ada arm rest.
Ketika mesin dinyalakan dengan menekan tombol start/stop, suara mesin turbo 1.000 cc 3-silinder bertenaga 96 tk dan torsi 140 Nm tidak begitu terdengar di kabin. Begitu juga dengan getaran yang hampir tak terasa.
Ketika posisi langsam, mungkin hampir tak ada bedanya dengan mesin 4-silinder. Namun ketika digeber, barulah ketahuan kalau Rocky mengusung mesin 3-silinder yang terdeteksi dari suara dan getarannya.
Bicara impresinya ketika dibawa jalan, jelas Rocky punya rasa yang berbeda dibandingkan Ayla atau Xenia yang mengusung mesin 3-silinder 1.000 cc.
Getaran mesin Rocky saat melaju ataupun idle pun terasa lebih sedikit dan cukup halus untuk ukuran mesin silinder ganjil.
Namun memang karakteristiknya langsung terasa ketika dibawa pada kecepatan tinggi. Misal saat masuk 80-100 kpj, selain suara yang makin meraung, performa yang keluar juga tidak begitu nendang.
Mesin Rocky memang terasa baik saat kecepatan rendah, misal di kisaran 50-60 kpj, mobil terasa sangat responsif dan suara yang dikeluarkan mesin masih cukup halus.
Rocky yang kami jajal menggunakan transmisi otomatis CVT yang terkenal halus. Tapi uniknya, transmisi Rocky menyediakan mode Sport, yang akan memberikan sensasi perpindahan gigi seperti mobil manual.
Kesan sporty makin menguat berkat adanya Power Mode yang jika diaktifkan bakal menyajikan respons gas yang lebih ringan dan menjambak.
Sementara itu, konsumsi BBM-nya juga tergolong efisien. Dari pengetesan kami menggunakan BBM RON 90 di rute kombinasi melewati perkotaan dan jalan tol, Rocky meraih 15,1 km per liter berdasarkan catatan MID pada mobil ini.
Bicara soal bantingan suspensi, mobil ini rupanya memberikan kenyamanan yang cukup baik di kelasnya. Jika dibandingkan Xenia atau Terios, Rocky menyajikan bantingan yang lembut, terutama saat mobil dipacu pada kecepatan rendah.
Tapi memang ketika melaju di jalan tol, pada kecepatan cukup tinggi di atas 60 kpj. Ternyata saat melibas speed trap atau sambungan jembatan, bantingannya terasa sampai ke kabin.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/08/30/150100115/impresi-berkendara-daihatsu-rocky-apa-yang-spesial-