Penyesuaian dilakukan dengan mengurangi kawasan ganjil genap yang semula ada 8 kawasan kini menjadi hanya 3 kawasan saja. Hal tersebut telah dikonfirmasi oleh Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, Selasa (24/8/2021).
Ketiga kawasan tersebut yakni Jalan Sudirman, Jalan MH Thamrin, dan satu kawasan baru ganjil genap di Rasuna Said, tepatnya mulai persimpangan Mampang-Gatot Subroto hingga simpang Imam Bonjol.
Sambodo menjelaskan alasan mengapa ganjil genap diberlakukan di ketiga kawasan tersebut karena ketiganya merupakan wilayah perkantoran.
“Sekarang ganjil genap akan diterapkan pada tiga kawasan di wilayah DKI Jakarta. Karena ketiga kawasan itu adalah kawasan perkantoran utama di Ibu Kota,” kata Sambodo menjelaskan kepada Kompas.com (24/8/2021).
Melihat Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, pada PPKM level 3 masih diberlakukan skema kerja perkantoran 75 persen work from home (WFH) dan 25 persen work from office (WFO) dengan protokol kesehatan ketat.
Dengan demikian, Sambodo menyebutkan bahwa penerapan sistem lalu lintas ganjil genap pada ketiga kawasan tersebut bertujuan untuk membatasi mobilitas masyarakat selama PPKM level 3.
"Perlu kita adakan pembatasan kegiatan masyarakat, pembatasan mobilitas dengan menggunakan metode ganjil genap," ucapnya menambahkan.
Penerapan ganjil genap ini masih sama seperti sebelumnya, yakni dimulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. Ada beberapa kendaraan yang kebal terhadap aturan ganjil genap antara lain kendaraan prioritas (pemadam kebakaran dan ambulans), serta kendaraan dinas.
Selain itu, dilansir dari Kompas.com, ada kendaraan pelat nomor hitam yang ikut dikecualikan dalam skema ganjil genap seperti kendaraan wartawan dan tenaga kesehatan.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/08/25/081200715/ini-alasan-polda-metro-jaya-kurangi-kawasan-ganjil-genap