JAKARTA, KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hampir dua tahun telah berdampak di segala sektor usaha. Selama pandemi kebanyakan orang menyisihkan uangnya untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak.
Bahkan ada anggapan yang mengatakan bahwa orang lebih tertarik membeli emas ketimbang ambil kredit mobil baru saat pandemi. Tapi, benarkah hal tersebut?
Harry Latif, Direktur Portofolio Adira Finance, mengatakan, fenomena membeli emas saat pandemi memang menarik. Namun bukan berarti pengajuan kredit mobil tidak dilakukan orang-orang.
“Memang emas itu sangat menarik buat mereka, terutama buat konsumen dari luar daerah perkotaan,” ujar Harry, dalam konferensi virtual (19/8/2021).
“Malah uang mereka tidak ditaruh di bank, tapi taruh di emas. Tapi kami melihat, sebenarnya mobil dan motor itu sudah memasuki satu kebutuhan yang berbeda di masyarakat,” kata dia.
Menurut Harry, investasi emas menjadi salah satu langkah yang diambil konsumen untuk menyimpan asetnya.
Akan tetapi kendaraan juga menjadi kebutuhan sendiri selama pandemi, terutama buat yang masih harus melakukan mobilitas.
“Kalau motor itu sekarang sudah bukan barang mewah, mungkin mobil masih dianggap. Kita lihat itu sebagai peluang, yang pasti mereka butuh transportasi dari rumah ke tempat bekerja. Itu yang membuat kita punya satu keyakinan bahwa kebutuhan itu lebih besar ke depannya,” katanya.
“Bisa dibilang emas dan mobil itu hal yang berbeda, jadi mobil dipakai untuk bekerja, kebutuhan sehari-hari. Sedangkan emas itu untuk tabungan dia,” ujar Harry.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/08/20/154100615/orang-lebih-minat-beli-emas-daripada-kredit-mobil