JAKARTA, KOMPAS.com - Produsen mobil asal Jepang, Toyota Motor Corporation (TMC), akan memangkas produksi mobil secara global sebesar 40 persen pada September 2021 menyusul dampak dari pandemi Covid-19 di Asia Tenggara dan krisis pasokan cip global.
Dilaporkan surat kabar Nikkei, Jumat (19/8/2021), pabrikan asal Jepang ini memperkirakan akan kehilangan produksi sebanyak 360.000 unit pada September 2021, atau sekitar 40 persen dari kapasitas sebelumnya.
"Kami melakukan penangguhan operasi di beberapa pabrik di Jepang karena kekurangan suku cadang akibat penyebaran Covid-19 di Asia Tenggara," kata juru bicara Toyota.
"Kami berencana untuk mengurangi produksi global kami sekitar 40 persen pada September, dari hanya di bawah 900.000 yang direncanakan semula," lanjutnya.
Tidak sampai di sana, Toyota juga disebut akan mengurangi produksi di Amerika Utara, China, dan Eropa pada periode sama, termasuk memperlambat atau menghentikan sementara produksi karena kekurangan cip.
Sebagai informasi, microchip sangat penting untuk sistem elektronik mobil modern, dan bahan ini telah mengalami kekurangan pasokan sejak akhir tahun lalu.
Saat pandemi melanda, produsen mobil mengurangi pesanan. Sementara pembuat cip mengalihkan output itu ke barang elektronik konsumen karena kebutuhan orang yang bekerja di rumah.
Toyota sebelumnya memang berhasil menghindari masalah kekurangan pasokan cip dengan menjaga stok pasokan cip semikonduktor untuk jangka waktu dua hingga enam bulan.
Namun, peningkatan jumlah kasus Covid-19 di Jepang, Filipina, Thailand, Vietnam, serta Malaysia tak ayal membuat perseroan mengalami tekanan yang sangat dalam.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/08/20/111500715/toyota-pangkas-produksi-hingga-40-persen-bulan-depan