Bedah Interior Toyota Raize GR Sport Non-TSS, Kental Nuansa Minimalis

JAKARTA, KOMPAS.com - Usai membahas bagian luar, giliran malihat sektor interior Toyota Raize GR Sport CVT two tone non-TSS. Lagi-lagi, secara rupa tak berbeda jauh dengan varian tertinggi atau GR Sport TSS.

Bagian kokpit didominasi warna hitam, yang menegaskan aura sporty di ruang kabin. Untuk memberikan kesan elegan, dibumbui aksen silver dari sisi lingkar kemudi, gagang pintu bagian dalam, bingkai AC, serta bagian tengah.

Dari segi desain, Raize menghadirkan konsep dasbor yang minimalis tapi cukup modern di bandingkan model SUV murah lain di kelasnya. Tombol-tombol fungsi juga tertata apik yang mudah digapai pengendara.

Hal ini menjadi nilai plus karena memberikan kesan ergonimis yang baik, apalagi memang konsepnya lebih ke driver oriented. Tapi bicara soal material, jangan berharap lebih karena memang cukup biasa saja.

Pada bagian lingkar kemudi juga terdapat beberapa tombol pengaturan. Sektor ini juga menjadi pembeda, karena untuk Raize yang kami uji tak memiliki tombol TSS, hanya audio dan meter cluster saja.

Penempatannya juga unik dan tak biasa, yang membuat perlu beradaptasi sedikit ketika awal menggunakannya.

Bicara soal fitur, Raize GR Sport CVT non TSS sudah dibekali dengan tombol start-stop engine, paddle shift di balik kemudi, serta pilihan tema untuk  (MID). AC juga sudah digital, sementara audio layar sentuh 9 inci bersarang di bagian tengah.

Dari segi kenyamanan, baris pertama tidak ada masalah dari kelapangan kaki dan kepala. Meski dimensi Raize cukup kompak, namun masih memberikan ruang lega, bahkan jok juga nyaman menyangga tubuh pengendara.

Kombinasi material fabric dan sintetis, menjadi sajian yang diberikan menutup jok dengan nuansa gelap. Walau memberikan efek berkelas, namun harusnya dengan tema GR Sport bisa lebih mewah atau lebih sporty.

Posisi berkendara tergolong nyaman, jok bisa diatur ketingiannya serta maju-mundur menyesuaikan postur tubuh. Visibilitas pilar A juga memberikan jarak pandang yang tergolong baik.

Sayang, Toyota terkesan tanggung menyodorkan kenyamanan, karena kemudi belum telescopic yang mungkin jadi hambatan tersendiri bagi sebagian pengendara.

Masuk ke baris kedua, secara balutan jok tak berbeda dengan baris depan. Ruang dimensi memang tak terlalu besar, namun masih nyaman untuk penumpang dengan tinggi 178 cm,.

Hanya saja dengan catatan, penumpang depan tak terlalu memundurkan jok ke belakang, karena bisa mengurangi ruang bagi lutut penumpang.

Demikian juga untuk sandaran badan yang tak bisa banyak diubah, hal ini menjadi "PR" ketika melakukan perjalanan jauh.