JAKARTA, KOMPAS.com – Mengemudi di Indonesia pasti tidak asing dengan yang namanya ibu-ibu naik motor. Mereka terkesan tidak bisa mengendarai motor dengan baik karena sering dibuat bahan bercanda seperti lampu sein yang salah arah atau berkendara dengan ragu.
Tidak jarang sosok ibu-ibu di jalanan dianggap menyeramkan, karena tidak bisa diperkirakan mau ke mana arahnya. Jadi daripada terlibat kecelakaan dengan ibu-ibu, lebih baik langsung menjaga jarak aman, atau segera menyalipnya.
Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, sebenarnya tidak hanya ibu-ibu yang sering mengacau di jalan raya. Namun karena sering viral video ibu-ibu yang kurang tepat berkendara, membuat stigma negatif tersebut tumbuh.
“Tetapi memang rata-rata pengendara wanita lebih sering ragu-ragu dalam mengambil keputusan saat di jalan raya. Terutama saat berbelok dan berpindah lajur, ini yang membuat mereka dianggap sering ngaco ketika di jalan raya,” ucap Agus kepada Kompas.com, Rabu (28/7/2021).
Selain itu, pengendara wanita juga kadang tidak berhati-hati dan kurang memerhatikan kondisi di sekitarnya. Misalnya seperti jarang mengecek spion atau menengok saat mau berpindah lajur sehingga rawan bersenggolan.
“Saat training di safety riding center juga banyak peserta wanita yang masih ragu-ragu dalam berbelok dan belum bisa menguasai kendaraan. Padahal seluruh peserta tersebut kesehariannya menggunakan sepeda motor,” kata Agus.
Agus berpendapat, sebagian ibu-ibu ada yang ditambah modal nekat saja ketika berkendara di jalan raya. Sehingga dengan hanya mengandalkan nekat tersebut, tingkat keragu-raguan di jalan jadi lebih besar.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/07/29/112200215/ibu-ibu-yang-ragu-saat-mengendarai-motor-hanya-modal-nekat