JAKARTA, KOMPAS.com - Perlahan tapi pasti segmen skuter bongsor makin digemari. Pemainnya tidak hanya dari merek Jepang tapi juga merek Eropa dan lainnya.
Segmen skutik bongsor pun berbagai macam, mulai dari 150cc hingga 750cc. Masyarakat suka suka skutik bongsor karena praktis, besar tapi nyaman dikendarai.
Di kelas 400cc pemain skutik bongsor tidak terlalu banyak. Dua model yang dapat disebut ialah BMW C400X dan Kymco Xciting 400i.
Desain
BMW C400X merupakan kembaran BMW C400GT. Perbedaan paling jelas antara keduanya yaitu terletak pada desain eksterior, C400X sporti sedangkan C400GT lebih elegan.
Tampilan luar C400X mengambil aura dari BMW GS-Series. Dapat dilihat fasia depannya mirip dengan GS-Series terutama di lampu depan berbentuk asimetris dengan garis "Y" horizontal.
Ke bagian samping bentuknya tegas. Bentuk joknya panjang dan lebar dengan padanan dua warna. Di jok pengendara ada undakan kecil untuk punggung, berguna supaya punggung dan pinggul tidak mudah pegal.
Sedangkan Kymco Xciting 400i bergaya sporti elegan. Lampu depan model kembar dan besar menjadi daya tarik tersendiri karena mengesankan aura agresif.
Beralih ke samping guratannya masih selaras dengan fasia depan. Bentuk jok juga turut menyesuaikan desain yang sudah ada.
Adapun bagian belakang terbilang simpel tapi membuat proporsi keseluruhan terlihat menarik.
Fitur
Fitur C400X yaitu semua lampu sudah LED. Pengereman ABS, dan punya panel meter yang menunya semua sudah digital, dan dapat dilihat dari layar TFT 6,5 inci full color.
Motor juga dibekali BMW Motorrad Connectivity. Motor bisa terhubung dengan ponsel memakai aplikasi untuk mendengarkan musik atau navigasi.
Fitur lainnya yaitu sudah keyless dan sistemnya cukup unik. Berbeda dengan keyless yang ada pada motor Jepang berbentuk kenop, maka di BMW C400X ini model tekan.
Pembuka joknya ada hidrolik supaya jok tidak turun saat dibuka. Kemudian ada lampu kecil untuk penerangan.
BMW juga membuat fitur BMW Flexcase yang biasa menyesuaikan kondisi. Bagasinya bisa dibuat lebih dalam untuk menampung barang bawaan banyak atau helm.
Sedangkan Xciting 400i memiliki panel instrumen perpaduan antara analog dan digital. Informasi yang disajikan cukup lengkap mulai dari jam, penunjuk kecepatan, odometer dan lainnya.
Rem depan cakram ganda berdiameter 280 mm dijepit kaliper radial 4 piston. Sedangkan rem belakang cakram 240 mm dijepit kaliper 1 piston yang juga dapat berfungsi sebagai rem parkir.
Mesin
C400X mengusung mesin 350cc, satu silinder. Rincian bore x stroke yakni 80 mm x 69.6 mm dan mampu menghasilkan tenaga 34 tk pada 7.500 rpm.
Motor dibekali Automatic Stability Control (ASC) atau kontrol stabilitas yang memastikan agar roda belakang tidak kehilangan traksi alias selip.
Xciting 400i mengusung mesin 399.9cc 1-silinder SOHC 4 klep injeksi berpendingin cairan Mampu menghasilkan tenaga 35,5 tk di 7.000 rpm serta torsi 37 Nm pada 6.000 rpm.
Harga
BMW C400 X dibanderol Rp 259.000.000 off the road. Sedangkan Kymco Xciting 400i dibanderol Rp 108 juta on the road Jakarta.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/07/27/100200115/komparasi-bmw-c400x-dan-kymco-xciting-400i