JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa pabrikan melengkapi sepeda motor dengan mesin berpendingin cairan alias radiator. Namun, masih banyak pemilik motor yang abai dengan komponen tersebut.
Radiator sekarang ini banyak digunakan pada skuter matik (skutik) atau motor sport dengan mesin 150 cc ke atas. Alat ini yang menjaga temperatur mesin tidak sampai kelewat panas atau overheat.
"Jika radiator mengalami kerusakan, tidak hanya akan overheat saja yang terjadi," ujar Ade Rohman, Sub Departement Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora (DAM), dalam keterangan resminya, beberapa waktu lalu.
Saat mesin mengalami overheat, performanya dapat menurun. Bahkan, lebih parahnya lagi, dapat berpotensi jebol hingga terjadi mogok.
"Dampak lain yang yang ditimbulkan, yaitu kerusakan pada Cylinder Comp atau pun bagian lainnya. Oleh karena itu, kondisi radiator ini harus dijaga agar tetap awet dan bisa berfungsi secara optimal," kata Ade.
Pada radiator, menggunakan cairan atau yang biasa disebut dengan coolant. Sama seperti cairan lainnya yang digunakan pada motor, coolant pun perlu dilakukan pergantian secara berkala.
"Periksa secara rutin ketinggian permukaan air coolant di dalam tabung reservoir. Ketinggian air coolant di dalam reservoir harus selalu berada di antara garis upper dan lower," ujar Ade.
Ade mengatakan, jika kapasitas air coolant di dalam reservoir tank kurang dari standar, tambahkan cairan khusus air coolant sampai ke batas garis upper.
Namun, penting untuk memperhatikan kondisi mesin saat akan memeriksa radiator. Suhu mesin harus dalam keadaan dingin. Selain itu, motor juga harus diposisikan tegak dengan standar tengah.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/07/26/102200115/sering-disepelekan-pemilik-motor-radiator-juga-perlu-dirawat