JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini jarang pelapis jok sepeda motor yang menggunakan bahan kulit asli. Mayoritas menggunakan bahan kulit imitasi atau biasa disebut kulit sintetis.
Dana Iswanto Brand Manager MBtech Synthetic Leather, PT Polystar International, mengatakan, kulit sintetis banyak dipakai untuk jok sepeda motor karena kuat dan minim perawatan.
"Kulit asli rentan, kalau sintetis sudah diformulasikan secara khusus. Kulit (asli) tidak bisa seperti itu. Seperti kulit kita saja (manusia) kalau terkena panas mengering makanya perawatannya mesti ekstra. Apalagi kalau di motor," katanya kepada Kompas.com, Selasa (19/7/2021).
Dana mengatakan, kelebihan kulit sistetis yaitu bisa dibuat sedemikian rupa agar sesuai kebutuhan. Misalkan di negara tropis maka diberikan anti UV dan sebagainya.
"Keunggulannya pertama dia tidak ada pori-pori, dan kedua ada anti UV. Dia membuat bahan lebih kuat dan usia lebih panjang. Tahan terhadap perubahan suhu. Di beberapa line up kita juga ada yang anti mikroba atau anti kuman," katanya.
Dana mengatakan, dengan beberapa tambahan tersebut membuat kulit sintetis lebih cocok digunakan untuk motor.
"Bahan sintetis adalah bahan yang diformulasikan menggunakan teknologi. Jadi sebetulnya tergantung kebutuhan. Apalagi Indonesia iklimnya tropis, kalau kita pakai kulit asli sebentar saja sudah crack," katanya.
"Itu pun sistentisnya harus milih, yaitu yang memang untuk otomotif. Karena ada beberapa bahan yang mengklaim buat otomotif tapi dia tidak punya anti UV. Artinya kalau sebatas sisntetis juga mudah rusak," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/07/20/100200815/mengapa-kulit-sintetis-masih-jadi-favorit-buat-jok-motor