JAKARTA, KOMPAS.com - Capacitor Discharge Ignition atau yang biasa dikenal dengan CDI adalah komponen yang penting dalam sistem pengapian sepeda motor.
CDI termasuk dalam komponen kelistrikan. CDI memiliki peran utama dalam mengatur waktu percikan api pada busi untuk melakukan proses pembakaran.
Pengapian yang timbul nantinya akan membakar bensin yang telah dimampatkan dengan piston.
Apabila CDI rusak atau bahkan mati, tentu pengapian tidak akan terjadi. Sepeda motor tentu tidak bisa dihidupkan. Lantas apa penyebab CDI bisa rusak?
Kepala Bengkel Astra Motor Center Jakarta Rendra Kusumah mengatakan, kerusakan pada CDI umumnya terjadi diawali dari kerusakan pada komponen-komponen pendukung lainnya.
"CDI jenis DC sumber arusnya dari aki. Selain karena komponen di dalamnya yang memang sudah bermasalah, kerusakan CDI bisa jadi karena masalah pada komponen pendukung seperti aki, busi, spull, atau koilnya," ungkap Rendra kepada Kompas.com belum lama ini.
CDI dapat rusak karena tegangan listrik yang tidak stabil. Tegangan listrik yang tidak stabil disebabkan oleh aki motor yang sudah tidak layak pakai. Ini yang jadi awal mula kondisi CDI bisa lemah.
Rendra menjelaskan, pada dasarnya CDI sepeda motor tidak membutuhkan perawatan khusus. Yang paling penting adalah memperhatikan kondisi aki. Jika aki dalam kondisi prima, maka CDI pun tidak akan kekurangan suplai daya.
"Pastikan saja kondisi aki optimal. Jika aki sudah lemah, segera ganti. Ini agar kinerja CDI tetap maksimal," kata Rendra menyarankan.
Ia pun juga mengingatkan kepada para pemilik motor, jika belum sepenuhnya memahami cara kerja CDI, lebih baik memeriksakannya ke bengkel demi menghindari salah penanganan. Hal ini demi menghindari kerusakan yang lebih parah pada sistem kelistrikan dan pengapian.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/06/25/185100615/penyebab-cdi-motor-bisa-rusak