JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk menambah titik pembatasan mobilitas warga pada wilayah tertentu guna menekan penyebaran virus corona alias Covid-19.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dalam konferensi pers. Sehingga, pengendalian atas virus terkait semakin baik dan cepat.
"Jadi nanti jalan-jalan serta titik-titik yang berpotensi jadi tempat keramaian, interaksi, dapat segera dibebaskan, ditutup agar tidak terjadi kerumunan," kata dia, Rabu (23/6/2021).
Riza melanjutkan, nantinya penambahan pembatasan bisa berupa titik baru ataupun pengembangan dari 10 titik yang telah ditetapkan. Kini, pihak Pemprov DKI masih melakukan kajian.
Menanggapi hal ini, pihak Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya turut mendukungnya. Tetapi langkah pembatasan harus berdasar data studi kuat.
Sebab, menurut pantauan petugas dan tim implementasi kawasan pembatasan mobilitas di 10 titik tersebut sudah berjalan secara optimal dan signifikan.
"Kini mereka lebih tertib dan taat aturan, misalnya dari sisi kerumunannya hilang, beberapa tempat usaha, kafe restoran sudah memenuhi prokes, baik dari jam operasional maupun jumlah kapasitas pengunjung," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Sambodo Purnomo Yogo.
"Jadi dilihat, seberapa urgensinya untuk menutup kawasan tersebut. Apakah kawasan tersebut memang perlu dilaksanakan pembatasan mobilitas atau cukup kawasan pengendalian," lanjutnya.
Atas dasar itu, pihak Polda Metro Jaya mengaku akan mengevaluasi efektifitas pembatasan mobilitas yang saat ini sedang berlangsung. Apabila dianggap berhasil, tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan.
"Tetapi ini perlu dikaji bersama instansi terkait dan juga tentang arus lalin maupun situasinya karena di ruas-ruas jalan yang diajukan untuk pembatasan mobilitas tentu harus kita carikan jalur altetnatifnya," kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/06/24/070200315/pemprov-dki-jakarta-berencana-tambah-lokasi-pembatasan-mobilitas